Internasional

Rusia Jelaskan Hubungannya dengan Hamas, Ada Apa Putin?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Senin, 11/12/2023 14:09 WIB
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin (AP/Sergei Guneyev)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Presiden Rusia Vladimir Putin ternyata berhubungan dengan Hamas. Bahkan Rusia blak-blakan menyebut melakukan kontak dengan kelompok Palestina itu.

"Kontak Rusia dengan Hamas terbatas pada cabang politik kelompok militan Palestina yang berbasis di Qatar," kata Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov di Doha, Minggu, dikutip dari Russia Today (RT), Senin (11/12/2023).


Ia mengatakan serangan Hamas 7 Oktober menjadi penyebab. Pembahasan-pun meliputi sandera Rusia yang disandera dari Israel ketika serangan.

"Hamas melancarkan serangan pada 7 Oktober, dan kami langsung mengutuknya," jelasnya lagi.

"Hamas memiliki cabang politik yang beroperasi di Doha, dan kami memiliki hubungan dengan cabang politik tersebut, dan kami segera menghubungi masyarakat di Doha untuk membahas nasib orang-orang yang disandera," tambahnya.

Sebelumnya, hubungan antara Rusia dan Hamas menjadi sorotan. Saat gencatan senjata terjadi pekan lalu, Hamas membebaskan dua sandera berkewarganegaraan Rusia di luar negosiasi yang ada, sebagai bentuk "penghargaan" atas sikap yang diambil oleh Putin sejak serangan Israel ke Jalur Gaza, Palestina.

"Pembebasan ini tampak sebagai bantuan Hamas kepada Moskow," tulis Times of Israel.

Dikatakan bahwa Putin selama ini keras mengutuk perang yang terjadi. Pada pertemuan negara-negara BRICS misalnya, Putin mengatakan bahwa dirinya tersentuh oleh video yang menggambarkan anak-anak Palestina dioperasi tanpa anestesi karena serangan yang dilancarkan.

Kematian ribuan orang, ujarnya, adalah keprihatinannya yang paling mendalam. Putin juga mengatakan penderia dua negara, di mana Palestina merdeka, adalah solusi mengakhiri perang.

Dalam sebuah kesempatan, Putin juga sempat berujar pemberian bantuan kepada warga sipil Palestina di Gaza sebagai tugas suci. Menurutnya ini menjadi misi penting.

"Bersifat kemanusiaan dan mulia. Kita perlu membantu orang-orang yang menderita akibat kejadian yang sedang berlangsung," ungkapnya.

Tak hanya itu, ia mengatakan kepada para pemimpin BRICS lainnya bahwa dirinya tersentuh oleh video yang menggambarkan anak-anak Palestina korban peperangan dioperasi tanpa anestesi.

Peperangan Hamas dan Israel di Gaza dimulai 7 Oktober lalu. Serangan itu menewaskan 1.200 warga.

Hamas beralasan serangan dilakukan guna membalas serbuan Israel ke Al-Aqsa awal tahun dan pendudukan Yahudi. Tel Aviv kemudian meluncurkan serangan udara dan darat ke wilayah Gaza untuk melenyapkan kelompok itu.

Meski menyinyalir serangan untuk mengeliminasi Hamas, Israel telah banyak dikecam karena apa yang disebut sebagai pemboman tanpa pandang bulu di Gaza. Sejauh ini sebanyak 1,9 juta dari 2,3 juta penduduk di wilayah itu mengungsi dan menyebabkan lebih dari 17.487 warga sipil Gaza tewas.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menlu Ngadu ke Putin, Rusia Siap Bantu Iran