Harga BBM Pertalite Bisa Turun, Asalkan...

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
11 December 2023 12:45
Kendaraaan mengisi BBM di salah satu SPBU Pertamina, Jakarta, Kamis (1/9/2022). PT Pertamina (Persero) resmi menurunkan tiga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di seluruh provinsi mulai hari ini, Kamis, 1 September 2022. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kendaraaan mengisi BBM di salah satu SPBU Pertamina, Jakarta, Kamis (1/9/2022). PT Pertamina (Persero) resmi menurunkan tiga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di seluruh provinsi mulai hari ini, Kamis, 1 September 2022. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui harga minyak mentah dunia saat ini tengah menunjukkan tren penurunan. Bahkan harga minyak mentah dunia untuk jenis brent saat ini berada di level US$ 75 per barel.

Lalu, dengan adanya tren penurunan harga tersebut, apakah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) yakni Pertalite bakal turun?

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan penurunan harga BBM jenis Pertalite bisa saja dilakukan dengan ketentuan harga minyak mentah harus berada di bawah US$ 60 per barel terlebih dahulu.

Menurut dia dengan harga minyak mentah berada di bawah US$ 60 per barel, maka harga BBM jenis Pertalite bisa saja kembali ke harga semula yakni Rp 7.500 per liter. Sementara harga BBM Pertalite saat ini dibanderol sebesar Rp 10.000 per liter.

"Kalau harga minyak di bawah US$ 60 per barel, baru (Pertalite bisa turun), kayak dulu," ujar Arifin di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Senin (11/12/2023).

Sebagai informasi, harga minyak mentah dunia kompak koreksi pada pembukaan perdagangan pagi hari ini, setelah lonjakan pada perdagangan Jumat kemarin mendekati 3%. Meskipun berhasil melonjak pada perdagangan sebelumnya, namun harga minyak masih mencatatkan penurunan selama tujuh minggu berturut-turut.

Pada pembukaan perdagangan hari ini Senin (11/12/2023), harga minyak mentah WTI dibuka melemah 0,11% di posisi US$71,15 per barel, begitu juga dengan harga minyak mentah brent dibuka lebih rendah atau turun 0,15% ke posisi US$75,73 per barel.

Pada perdagangan Jumat (8/12/2023), harga minyak mentah WTI ditutup melesat 2,73% di posisi US$71,23 per barel, begitu juga dengan harga minyak mentah brent ditutup meroket 2,42% ke posisi US$75,84 per barel.

Harga minyak naik lebih dari 2% pada perdagangan Jumat setelah data AS mendukung ekspektasi pertumbuhan permintaan, namun kedua acuan tersebut turun selama tujuh minggu berturut-turut, penurunan mingguan terpanjang dalam setengah dekade, karena kekhawatiran kelebihan pasokan yang masih menghantui.

Untuk minggu ini, kedua benchmark tersebut kehilangan 3,8%, setelah mencapai titik terendah sejak akhir Juni pada perdagangan Kamis, sebuah tanda bahwa banyak para pelaku pasar percaya pasar kelebihan pasokan.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Asli BBM Pertalite Bukan Rp10 Ribu per Liter, Ternyata Segini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular