
Bahaya! Ada Ancaman Seram Intai IKN, Moeldoko Bilang Begini

Jakarta, CNBC Indonesia - Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan menjadi ibu kota baru Indonesia dikabarkan rawan dari jangkauan militer pihak asing. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan hal itu. Ia mengungkapkan lokasi IKN berada di radius tiga kapabilitas militer Amerika Serikat dan China.
Dia pun berpendapat, IKN harus dilengkapi sistem pertahanan cerdas atau smart defence.
"Kerawanan IKN menuntut kita untuk mengadopsi konsep pertahanan cerdas," kata Moeldoko dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (9/12/2023).
Moeldoko juga beranggapan sistem pertahanan IKN merupakan subsistem dari sistem pertahanan negara. Karenanya, sistem pertahanannya harus disesuaikan dengan ancaman yang dihadapi oleh Indonesia.
Selama ini, sistem pertahanan negara menurutnya masih terkonsentrasi di Jawa, karena ancaman asing terfokus pada pulau yang menjadi lokasi ibu kota saat ini.
Namun, dengan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, maka ancaman yang dihadapi oleh Indonesia kata Moeldoko otomatis juga akan bergeser.
"Saatnya kita konstruksikan lagi kekuatan militer seperti apa yang perlu kita bawa ke IKN," ujarnya.
Panglima TNI 2013-2015 ini juga mengatakan, dalam membangun kekuatan militer harus disesuaikan dengan perencanaan pertahanan, baik berbasis ancaman atau kapabilitas.
Pertahanan berbasis ancaman, dilakukan dengan mengidentifikasi potensi lawan, serta menilai kemampuan lawan saat ini dan masa depan.
Pertahanan ini membutuhkan pengembangan kemampuan khusus, pemahaman secara komprehensif terhadap berbagai potensi ancaman, serta desain kebijakan dan strategi untuk membentuk kekuatan pertahanan militer dan non militer.
Ia pun menilai pembangunan kekuatan militer dengan pendekatan berbasis kapabilitas lebih realistis. Karena jika melakukan dengan pendekatan berbasis ancaman memerlukan anggaran yang lebih besar.
Sebab memberikan dasar yang rasional, lebih responsif, berfokus pada tujuan, dan menekankan efisiensi.
"Contoh saya sempat buat komandan aksi gabungan sebuah task force yang kalau kita kerahkan punya fleksibilitas dan kecepatan tinggi, kemampuan tempur dahsyat, serta perlengkapan senjata tidak terlalu mahal," terangnya.
Moeldoko juga mengingatkan pembangunan IKN mengharuskan Indonesia melakukan transformasi kekuatan TNI. Di mana keberadaan Kodam untuk pertahanan IKN bersifat mendesak.
Posisi IKN yang berada di tengah jalur pelayaran serta memiliki perbatasan darat dengan negara tetangga, menjadikan Nusantara memiliki risiko mengalami agresi serentak dari berbagai medan.
Selain itu, keberadaan satuan Zeni juga dibutuhkan di Kodam IKN untuk menunjang kemampuan operasi perang darat yang lebih adaptif.
"Kita perlu meningkatkan kapasitas instalasi militer yang ada untuk melindungi IKN," pungkasnya.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gawat! IKN Masuk Radar Militer AS & China, Moeldoko Usul Ini