Antisipasi Risiko Kanker, Masyarakat Diimbau Lakukan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Direktur Mandaya Hospital Grup Ben Widjaja mengimbau masyarakat melakukan deteksi dini terhadap risiko kanker. Pasalnya, di Indonesia menurutnya kesadaran untuk pemeriksaan dini masih belum terbentuk. Akibatnya penyakit kanker baru diketahui ketika sudah stadium lanjut dan menyebar.

"Untuk kanker payudara ada mamografi 3D yang bisa melihat sel kanker yang lebih kecil. Genetic Screening yang bisa mengetahui pasien-pasien dengan risiko tinggi terkena kanker payudara," kata Ben dalam Road to CNBC Indonesia Awards 'Best Healthcare Company', Rabu (7/12/2023).

Dia menambahkan melalui tes darah biasanya dapat mendeteksi sel kanker aktif. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang takut untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. Ben menyarankan, ketika ada benjolan di payudara, masyarakat bisa datang ke rumah sakit dan bisa langsung mendapatkan diagnosa.

"Misalnya (benjolan) itu tidak ganas, kenapa kita tidak kasih tahu lebih cepat sehingga pasien lebih tenang. Jika memang butuh pengobatan, kini ada teknologi penyinaran tanpa operasi atau hanya dengan operasi sangat minimal," kata dia.

Mandaya Hospital pun banyak melakukan penyuluhan kesehatan, mamografi gratis bagi 100 perempuan, dengan bekerja sama dengan yayasan kesehatan. Ben mengatakan yang paling penting membuat paket-paket kesehatan yang tidak invansif, sehingga tidak menakutkan bagi pasien.

"Harapan kami dengan edukasi lebih mudah untuk tergerak dan mengetes diri sendiri setiap tahun, karena rate di Indonesia rendah sekali dalam tes medical check up kanker," ujarnya.

Baca: Intip Fasilitas Pusat Kanker & Radioterapi Terpadu Mandaya

(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mencari Perusahaan Energi Terbaik di Tengah Agenda Transisi