Siap-siap, Beli Mobil DP Ringan Bakal Lewat Prosedur Khusus

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
05 December 2023 14:20
Sales marketing menawarkan produk mobil di Tunas Daihatsu Tebet, Jakarta, Selasa (16/6). Pandemi corona membuat angka penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan drastis. Penjualan mobil bulan lalu anjlok hingga 95 persen bila periode yang sama tahun 2019.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diperoleh detikOto dari PT Astra International Tbk, pada bulan kelima tahun 2020, industri otomotif hanya mampu mengirim 3.551 unit mobil baru. Angka ini merosot 95 % dibanding bulan Mei 2019, di mana saat itu mencapai 84.109 unit. Angka ini merupakan penjualan berupa wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer. Seperti diketahui, banyak pabrik otomotif di Indonesia yang berhenti produksi sementara di tengah pandemi COVID-19. Wajar jika distribusinya pada Mei 2020 anjlok drastis. Adapun mengatasi penurunan banyak pabrikan otomotif  menawarkan paket penjualan khusus demi mendongkrak penjualan. Rendi selaku supervisor di Tunas Daihatsu Tebet mengatakan "untuk memberikan diskon hanya sesuai parameter dari pusat tidak jor joran sebab ya percuma untuk pembelian kendaraan pun tidak akan bisa mendongkrak penjualan kendaraan saat ini atau akibat pandemi corona". Memasuki bulan Juni Rendi juga mengatakan sudah ada sedikit kenaikan dari pembeli "Untuk bulan masuk era New Normal ini pengunjung mulai bergeliat, dan karyawan di sini juga sudah mulai masuk dan nerima kunjungan calon pembeli" katanya. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Penjualan Kendaraan (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrikan mobil berencana melakukan proses khusus untuk pembelian mobil dengan cicilan ringan. Di tengah kebijakan perbankan dan perusahaan pembiayaan (leasing) yang diakui saat ini tengah memperketat arus kredit.

Di sisi lain, Bank Indonesia juga memutuskan menaikkan suku bunga menjadi 6%. Marketing & CR Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation Tri Mulyono menyebut masyarakat dengan cicilan rendah berpotensi bakal terkena dampaknya.

"Saat ini suku bunga naik dikit, mayoritas pembelian kredit di segmen Daihatsu mereka yang akan terdampak sekali ketika menggunakan DP (down payment/ uang muka) ringan, karena biasanya yang menggunakan DP ringan cenderung punya rasio NPL (non performing loan) kurang baik dibanding range DP yang lain," katanya dalam Daihatsu Dress Up e-Challange 2023 dikutip Selasa (5/12/23).

"Untuk menyikapinya, lembaga pembiayaan memfilternya dengan menaikkan DP," tambahnya.

Untuk menghindari kredit macet, pabrikan pun menyiasatinya dengan mendorong konsumen untuk lebih mengenali profil cicilannya.

"Yang dilakukan Daihatsu melakukan segmentasi customer lebih tepat, ketika costumer akan beli kredit, maka kita tidak hanya berfungsi menawarkan tapi juga memberi asistensi kepada pembeli, atau konsultasi, ketika membeli kendaraan ini dengan kredit dokumen apa yang disiapkan," katanya.

Hal itu dilakukan demi menghindari potensi kredit macet ketika proses cicilan berlangsung. Hal itu perlu dilakukan karena lebih banyak konsumen yang membeli kendaraan dengan cara dicicil dibanding bayar tunai langsung. Triono menyebut konsumen Daihatsu yang membeli kendaraan secara kredit mencapai 80%, sedangkan sisanya 20% dengan cara bayar tunai. Karena itu pendampingan konsumen perlu dilakukan demi meminimalisir NPL.

"Dengan proses filtering ke depan wiraniaga (dealer) bisa memberi asistensi kelengkapan dokumen yang diperlukan, kalau DP lebih rendah ada dokumen apa yang perlu disiapkan, itu harus dikomunikasikan di awal, jadi harapannya dengan kondisi leasing memperketat proses leasing, ini membantu proses lebih ready," sebut Triono.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Pernah Diduga, Mobil Ini Terlaris di Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular