RI Kekeringan Uang Karena Pemilu, Ini Analisa Pengusaha!

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
05 December 2023 14:15
Ilustrasi Uang
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia-Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan ketatnya likuiditas seperti yang dikeluhkan Presiden Joko Widodo salah satunya disebabkan akan diselenggarakannya Pemilu. Ketua Bidang UMKM Apindo Ronald Walla mengatakan menjelang Pemilu pengusaha memilih mengambil posisi wait and see.

"Pengusaha sedang mengurangi investasi dan wait and see ya karena sekarang tahun politik," kata Ronald dikutip Selasa (5/12/2023).

Dia mengatakan pengusaha masih mencemaskan apakah penyelenggaraan pemilu akan berjalan damai atau tidak. Menurut dia, karena adanya kekhawatiran inilah maka penting bagi pemerintah untuk memastikan Pemilu berjalan baik dan damai.

"Masih banyak yang mempertanyakan apakah aman atau tidak, jadi pesta demokrasi demokrasi Indonesia harus berjalan dengan aman dan lancar, ini akan meningkatkan confidence investor untuk masuk ke Indonesia lebih cepat lagi," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyoroti perputaran uang di Indonesia yang semakin kering. Dia mengingatkan hal ini bisa mengganggu sektor riil. Di depan ratusan bankir yang menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Jokowi mengatakan dia sudah mendapat keluhan dari pengusaha mengenai keringnya peredaran uang di masyarakat.

Di luar pemilu, Ronald mengatakan likuiditas yang ketat sebenarnya sudah dirasakan para pengusaha sejak tahun lalu. Menurut dia, hal tersebut terjadi karena efek el nino yang menyebabkan harga-harga komoditas naik, sekaligus menggerus daya beli masyarakat.

"Beberapa studi menyebutkan musim kemarau panjang yang sudah terjadi selama 3 tahun ini bisa menambah inflasi sebanyak 0,7%," kata dia.

Dia mengatakan banyak pengusaha merasakan penurunan daya beli masyarakat terutama pada kuartal III 2023. Meski demikian, pengusaha juga mendapati bahwa daya beli tersebut perlahan membaik menjelang kuartal IV tahun 2023. "Di sektor restoran dan makanan kami lihat mulai ada koreksi positif dari penurunan yang terjadi di kuartal III," kata dia.

Kepala Ekonomi Bank Permata Josua Pardede mengatakan ketatnya likuiditas di RI disebabkan oleh menurunnya permintaan kredit dari sektor industri kepada perbankan. Mengutip beberapa survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan, kata dia, mayoritas sumber pembiayaan industri saat ini adalah dana sendiri, yaitu sekitar 63%.

"Korporasi masih mendapatkan pembiayaan dari dana sendiri, sementara untuk kebutuhan penambahan pembiayaan ke perbankan itu relatif menurun," kata dia.

Dia mengatakan menurunnya permintaan kredit ke perbankan itu disebabkan oleh kapasitas produksi industri dan kondisi ekonomi yang memang cenderung turun. Akibatnya, kebutuhan pembiayaan dari korporasi kepada perbankan ikut melambat. Dalam kondisi permintaan kredit yang turun, kata dia, perbankan harus tetap mencari cara untuk bisa menghasilkan. Maka itu, penempatan dana di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) menjadi salah satu opsi yang harus dilakukan oleh perbankan.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Unik! Intip Penampakan Uang Pertama Terbitan BI

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular