Perputaran Uang Selama Piala Dunia U-17 Tembus Rp300 Miliar

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Senin, 04/12/2023 19:55 WIB
Foto: Tim Jerman merayakan di podium usai kemenangannya atas Prancis pada laga final Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Surakarta, Indonesia, Sabtu, 2 Desember 2023. (AP/Achmad Ibrahim)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengungkapkan penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-17 tahun 2023 menghasilkan perputaran uang hingga Rp305 miliar. Hal ini mengacu pada data sekunder sementara berupa Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan perhitungan rata-rata pengeluaran penonton, dapat dilihat seberapa besar kenaikan ekonominya.

"Diketahui dari penyelenggaraan piala dunia menghasilkan perputaran uang sebesar Rp305 miliar dengan angka pengganda sebesar 1,6," beber Dito di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (4/12/2023).

Perputaran uang itu diyakini dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi sektoral dan wilayah. Menurut analisis ekonomi yang dihitung pihaknya potensi tambahan nilai produksi barang dan jasa di Indonesia yang dihasilkan dari penyelenggaraan Piala Dunia U-17 di 4 daerah sebesar Rp 250 miliar.


Foto: Keterangan Pers Menpora dan Ketua Umum PSSI, Halim Perdanakusuma, pada Senin (4/12/2023). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Keterangan Pers Menpora dan Ketua Umum PSSI, Halim Perdanakusuma, pada Senin (4/12/2023). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

"Dari segi PDB pun mengalami peningkatan sebesar Rp229,2 miliar, dengan demikian penyelenggaraan U-17 berdampak pada pertumbuhan ekonomi berdasarkan sektor sebesar 0,02%," kata Dito.

Bukan hanya perputaran uang, dia menambahkan, dampak penyelenggaraan Piala Dunia U-17 juga memberikan sejumlah multiplier effect pada perkembangan berbagai sektor di Indonesia. Meliputi tempat wisata, sektor makanan dan minuman, pedagang merchandise sepak bola, penginapan, serta UMKM kriya.

"Di antara kelima sektor tersebut, pariwisata lah yang paling terdampak, mengalami kenaikan pendapatan usaha rata-rata sekitar 58,4% dibandingkan hari biasa," kata Dito.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AMRO Ungkap Risiko Pembengkakan Rasio Utang RI Terhadap PDB