
Erupsi Gunung Marapi Disebut Bahaya, Lion-Garuda Buka Suara

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, saat ini jalur penerbangan di sekitar Gunung Marapi, Sumatera Barat bahaya untuk dilintasi. Meski begitu, pemerintah belum menerbitkan nota khusus terkait efek erupsi Gunung Marapi tersebut.
Hal senada tergambar dari respons yang disampaikan oleh maskapai penerbangan.
Seperti keterangan resmi Lion Air Group yang menyatakan, status operasional penerbangan Lion Group untuk rute dari dan menuju Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatera Barat (PDG) masih berjalan normal.
Corporate Communications Strategic of Lion Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan operasional penerbangan di Bandar Udara Internasional Minangkabau tidak terdampak oleh erupsi Gunung Marapi.
Adapun rute yang dilayani Lion Group tercakup Kualanamu (KNO), Batam (BTH), Jakarta Soekarno-Hatta (CGK), Jakarta Halim Perdanakusuma (HLP), Kuala Lumpur (KUL) dan Jeddah (JED).
Lion Group telah menerima pemberitahuan resmi dari otoritas penerbangan sipil Indonesia, pengelola lalu lintas udara (AirNav Indonesia), pengelola bandar udara (Angkasa Pura II), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta pihak terkait bahwa operasional penerbangan di Bandar Udara Internasional Minangkabau tidak terdampak oleh erupsi Gunung Marapi.
Danang mengatakan Lion Group terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mendapatkan pembaruan terkini seiring berjalannya waktu dan situasi terbaru.
"Operasional penerbangan Lion Group akan terus mengikuti petunjuk resmi dari otoritas penerbangan sipil. Keselamatan dan keamanan penumpang tetap menjadi prioritas utama (safety first). Lion Group akan memberikan pembaruan lebih lanjut sejalan dengan perkembangan situasi," kata Danang dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (4/12/2023).
Sementara itu, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, keselamatan tetap menjadi prioritas utama maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Apabila tidak aman untuk dilalui, katanya, penerbangan tersebut tentu akan ditunda atau bahkan dibatalkan.
"Setiap pesawat yang melewati area terdampak akan selalu me-review jalur penerbangannya, maupun kondisi bandara tujuan. Bila tidak aman, tentu penerbangan tersebut kita delay atau dibatalkan," ujar Irfan kepada CNBC Indonesia.
Namun demikian, sampai dengan berita ini ditayangkan, kata Irfan, masih belum ada penerbangan yang dibatalkan maupun delay akibat terjadinya erupsi Gunung Marapi.
"Belum ada (pembatalan)," tegasnya.
Koordinasi Pemerintah
Sementara itu, Ditjen Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan hingga saat ini belum ada bandara yang terkena dampak erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Kemenhub juga belum menerbitkan peringatan khusus atau Notam terkait erupsi Gunung Marapi.
Hingga saat ini, Kemenhub menyatakan masih melakukan koordinasi dan pemantauan pasca terjadinya erupsi pada hari Minggu, 3 Desember 2023 pukul 14.54 WIB.
"Ditjen Hubud akan terus berkoordinasi dan memonitoring secara intensif terkait perkembangan informasi terkini pasca erupsi Gunung Marapi. Guna memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan di bandara terdekat," kata Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas dan Umum Ditjen Hubud Kemenhub Mokhammad Khusnu dalam keterangan resmi, Senin (4/12/2023).
"Hingga saat ini belum ada bandara yang terdampak dan operasional penerbangan masih berjalan normal pasca-erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam," tambahnya.
"Laporan detail terkait sebaran abu akan diberikan BMKG Minangkabau yang masih menunggu informasi dari FIR Jakarta dan VAAC Darwin. Sementara ini sudah dilakukan Paper Test di Bandara Minangkabau Padang dan untuk lalu lintas penerbangan sudah dimitigasi oleh AirNav Indonesia untuk menghindari area terdampak," jelas Mokhammad.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gunung Marapi Meletus Bahaya Buat Terbang, Ini Kata Kemenhub
