Foto Internasional

Potret Terbaru Gaza: Israel Menggila, Ratusan Warga Tewas

AFP, AP, CNBC Indonesia
Senin, 04/12/2023 12:08 WIB

Sebanyak 700 warga Palestina di Gaza yang meninggal dunia akibat serangan "menggila" Israel terbaru.

1/10 Kepulan asap saat terjadi pertempuran antara Israel dan militan Hamas di Jalur Gaza, Minggu (3/12/2023). (John MACDOUGALL / AFP)

Israel kembali melancarkan serang ke Jalur Gaza pasca gencatan senjata sementara tidak dilanjutkan. Serangan tersebut menewaskan ratusan warga Palestina dalam waktu 24 jam.  (John MACDOUGALL / AFP)

2/10 Kepulan asap saat terjadi pertempuran antara Israel dan militan Hamas di Jalur Gaza, Minggu (3/12/2023). (John MACDOUGALL / AFP)

Pada Minggu (3/12/2023) malam, militer Israel juga mengatakan telah memperluas operasi daratnya ke seluruh Gaza. (Menahem KAHANA / AFP)

3/10 Kepulan asap saat terjadi pertempuran antara Israel dan militan Hamas di Jalur Gaza, Minggu (3/12/2023). (John MACDOUGALL / AFP)

Direktorat Jenderal Kantor Media Pemerintahan Gaza mengeluarkan laporan, setidaknya ada sebanyak 700 warga Palestina di Gaza yang meninggal dunia akibat serangan bertubi-tubi Israel. (Khaled DESOUKI / AFP)

4/10 Kepulan asap saat terjadi pertempuran antara Israel dan militan Hamas di Jalur Gaza, Minggu (3/12/2023). (John MACDOUGALL / AFP)

Dengan jumlah korban jiwa itu, Israel tercatat telah meningkatkan serangannya terhadap daerah kantong-kantong di Gaza yang telah terkepung setelah berakhirnya gencatan senjata selama sepekan pada Jumat lalu. Di antaranya di lingkungan Sheikh Radwan dan Nassr. (John MACDOUGALL / AFP)

5/10 Kepulan asap saat terjadi pertempuran antara Israel dan militan Hamas di Jalur Gaza, Minggu (3/12/2023). (John MACDOUGALL / AFP)

Sebelumnya, kamp pengungsi Jabaliya di utara diserang, dengan laporan awal mengatakan puluhan orang tewas dan setidaknya satu blok pemukiman hancur. Rekaman video menunjukkan orang-orang mencari mayat di bawah reruntuhan. (AP Photo/Fatima Shbair)

6/10 Kepulan asap saat terjadi pertempuran antara Israel dan militan Hamas di Jalur Gaza, Minggu (3/12/2023). (John MACDOUGALL / AFP)

Sekitar 300 orang dilaporkan berlindung di sekitar lokasi serangan terbaru, di area kamp yang berulang kali menjadi sasaran Israel selama sebulan terakhir. Adapun sulit untuk mengonfirmasi jumlah korban sebenarnya. (AP Photo/Fatima Shbair)

7/10 Kepulan asap saat terjadi pertempuran antara Israel dan militan Hamas di Jalur Gaza, Minggu (3/12/2023). (John MACDOUGALL / AFP)

Pengeboman besar-besaran juga dilaporkan terjadi di kota selatan Khan Younis, yang menjadi fokus serangan Israel, sementara militernya menuntut evakuasi lebih lanjut terhadap warga sipil dari wilayah kota, menyuruh mereka menuju ke selatan ke Rafah atau ke barat. Pada Minggu malam, ada laporan bentrokan antara Hamas dan pasukan Israel satu mil dari kota. (AFP/SAID KHATIB)

8/10 Kepulan asap saat terjadi pertempuran antara Israel dan militan Hamas di Jalur Gaza, Minggu (3/12/2023). (John MACDOUGALL / AFP)

Israel telah dikecam keras oleh organisasi-organisasi kemanusiaan dan beberapa politisi karena rencana evakuasi yang dilakukan sedikit demi sedikit, yang menurut mereka membuat warga Palestina makin sedikit memiliki tempat untuk mengungsi, sementara infrastruktur Gaza berada pada titik kritis. (AP Photo/Fatima Shbair)

9/10 Kepulan asap saat terjadi pertempuran antara Israel dan militan Hamas di Jalur Gaza, Minggu (3/12/2023). (John MACDOUGALL / AFP)

Filippo Grandi, komisaris tinggi PBB untuk pengungsi, mengatakan kepada BBC bahwa warga Palestina di Gaza "makin terdesak ke sudut sempit dari wilayah yang sudah sangat sempit" akibat serangan Israel yang baru. (AP Photo/Fatima Shbair)

10/10 Kepulan asap saat terjadi pertempuran antara Israel dan militan Hamas di Jalur Gaza, Minggu (3/12/2023). (John MACDOUGALL / AFP)

UNRWA, badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina, mengatakan warga Palestina di Gaza berisiko meninggal akibat penyakit menular karena sanitasi berada di bawah tekanan. Ada wabah hepatitis A di sebuah sekolah yang dikelola oleh badan tersebut, kata Thomas White, direktur sekolah tersebut di Gaza. (AP Photo/Fatima Shbair)