Sri Mulyani ke Investor Eropa: Ini Bukan Masa yang Mudah
Jakarta, CNBC Indonesia-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai pemulihan ekonomi di Indonesia setelah pandemi Covid-19 relatif lebih baik, ketimbang Eropa. Hal itu dia sampaikan dalam sambutannya di acara Indonesia-Europe Investment Summit 2023 di St. Regis Jakarta, Kamis (30/11/2023).
"Meskipun terjadi pandemi, Indonesia tumbuh dengan relatif baik dan pemulihannya juga baik," kata dia.
Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini lebih baik apabila dibandingkan dengan Tiongkok, dan juga sejumlah negara berkembang dan negara maju. Selama delapan kuartal, kata dia, ekonomi Indonesia berhasil tumbuh sekitar 5%.
Dia menilai kondisi ekonomi yang terjadi di Indonesia itu sedikit berbeda dengan yang dialami Eropa. Eropa, kata dia, harus dihantam oleh guncangan ekonomi yang bergelombang. Sri Mulyani menjelaskan, hampir seluruh negara menghadapi situasi serupa selama pandemi, yaitu inflasi dan suku bunga mendekati 0%.
Akan tetapi, setelah pandemi berlalu, pemulihan ekonomi di Eropa terlalu cepat sehingga menyebabkan inflasi. Tak lama berselang, meletusnya perang Rusia-Ukraina menyebabkan harga komoditas energi dan pangan meroket. "Ini bukan masa yang mudah untuk Anda, semua rekan saya dari Eropa," kata dia.
Sri Mulyani mengatakan sebenarnya kondisi serupa tidak hanya dialami oleh Eropa. Dia mengatakan Amerika Serikat bergelut dengan masalah yang sama, yaitu inflasi yang tinggi lalu direspons dengan kenaikan suku bunga acuan. Dia mengatakan kebijakan-kebijakan tersebut memicu masalah-masalah baru.
"Ketika harga energi dan pangan berfluktuasi, itu telah menciptakan inflasi yang sangat tinggi dalam 40 tahun terakhir," kata dia.
Sri Mulyani mengatakan kondisi perekonomian Indonesia yang lebih baik dari Eropa bukanlah karena keberuntungan. Dia bilang rasio hutang Indonesia yang rendah dan inflasi yang relatif terjaga adalah buah dari rencana dan upaya pemerintahan Indonesia. Dengan modal keberhasilan ini, Sri Mulyani yakin Indonesia bisa menjadi negara maju.
"Pencapaian tersebut cukup memberikan kami optimisme untuk melanjutkan perjalanan menuju Indonesia Emas 2045," kata dia.
(mij/mij)