Laporan dari COP28 Dubai UEA

Menteri LHK Buka Paviliun Indonesia, Beberkan Penurunan Emisi

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
30 November 2023 15:38
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar secara resmi membuka Paviliun Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 (COP28) di Expo City, Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (30/11/2023) pukul 11.00 waktu UEA. (Dok. Humas LHK)
Foto: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar secara resmi membuka Paviliun Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 (COP28) di Expo City, Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (30/11/2023) pukul 11.00 waktu UEA. (Dokumentasi Biro Humas KLHK/Raysapta Pratama)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar secara resmi membuka Paviliun Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 (COP28) di Expo City, Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (30/11/2023) pukul 11.00 waktu UEA.

Dalam keynote speech yang disampaikan dalam bahasa Inggris, Siti Nurbaya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus atas partisipasi dan dukungan semua pihak terhadap Paviliun Indonesia.

"Paviliun Indonesia dalam satu dekade memiliki peran penting dalam mendukung negosiasi substansial dalam Conference of the Parties (COP) UNFCCC," ujarnya.

Turut hadir dalam upacara pembukaan itu antara lain Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury, dan Duta Besar Indonesia untuk UEA Husin Bagis.

Siti Nurbaya mengatakan, pada COP26 di Glasgow pada tahun 2021, diskusi telah menghasilkan Rencana Operasional Penyerapan Bersih Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya (FOLU) 2030 sebagai panduan untuk tindakan iklim praktis di Indonesia.

"Kali ini pada COP 28 di Dubai, tujuan kami adalah untuk membahas beberapa bagian dan mengonfirmasi tindakan kami terhadap tindakan iklim sektor energi dan limbah lebih lanjut," katanya.

Menurut Siti Nurbaya, kedua hal tersebut penting dalam konfigurasi emisi yang tercatat pada tahun 2022. Perinciannya adalah sebagai berikut:

Sektor energi sebesar 716 juta ton CO2 eq;
Sektor proses industri dan penggunaan produk (IPPU) sebesar 59,15 juta ton CO2 eq;
Sektor limbah adalah 133 juta ton CO2 eq;
Sektor pertanian sebesar 89,20 juta ton CO2 eq, dan
Sektor FOLU tercatat 222 juta ton CO2 eq.

"Hal ini menunjukkan penurunan emisi riil Indonesia sebesar 42,1% pada tahun 2022 dibandingkan dengan kondisi bisnis seperti biasa," ujar Siti Nurbaya.

Lebih lanjut, dia menekankan kalau Indonesia telah berpengalaman dalam menurunkan emisi FOLU dan gambut sebesar 1,84 gigaton CO2 pada tahun 2019 menjadi 1,05 gigaton pada tahun 2020 dan 1,14 gigaton pada tahun 2021 dan 1,22 gigaton pada tahun 2022.

Setelah menjabat sebagai Menteri LHK selama hampir satu dekade, Siti Nurbaya menyampaikan hasil-hasil penting dari aksi-aksi perubahan iklim yang sedang dilakukan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.

Target iklim FOLU Net Sink 2030 yang diluncurkan pada COP26, merupakan komitmen dan implementasi iklim Indonesia yang beralasan secara hukum, yang ditandatangani oleh Jokowi pada bulan Oktober 2021.

"Target ini lebih dari sekadar janji yang dibuat di atas kertas, dan secara konsisten ditunjukkan melalui tindakan nyata di lapangan. Sekitar 60% pengurangan emisi di Indonesia berasal dari sektor FOLU, hal ini menunjukkan betapa besarnya peran target iklim FOLU Net Sink 2030 dalam berkontribusi terhadap perjuangan global melawan krisis iklim," kata Siti Nurbaya.

"Setelah COP26, rencana operasional berbasis hukum untuk FOLU Net Sink 2030 diperkenalkan, yang memastikan bahwa hampir seluruh pendanaan iklim kita, yang hingga saat ini berjumlah miliaran dolar, berasal dari anggaran negara kita untuk mencapai target iklim ini," lanjutnya.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar secara resmi membuka Paviliun Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 (COP28) di Expo City, Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (30/11/2023) pukul 11.00 waktu UEA. (Dok. Humas LHK)Foto: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar secara resmi membuka Paviliun Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 (COP28) di Expo City, Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (30/11/2023) pukul 11.00 waktu UEA. (Dokumentasi Humas KLHK/Raysapta Pratama)



Dalam pidatonya, Siti Nurbaya juga menyinggung peran Jokowi yang telah mengukir warisan iklim yang luas bagi Indonesia, dan secara kolaboratif berkontribusi terhadap upaya global untuk mengatasi krisis iklim.

"Sekali lagi, warisan iklim ini telah secara konsisten ditunjukkan melalui kepemimpinan yang disertai dengan contoh. Kami telah melakukan upaya sebaik mungkin untuk dan dengan inklusif dan kolaboratif. Sekali lagi, ini menunjukkan betapa pentingnya forum kita di Paviliun Indonesia pada COP28 Dubai," ujar Siti Nurbaya.

"Terima kasih atas kontribusi Anda terhadap kemitraan iklim kita yang kuat. Banyak pembelajaran yang telah dipetik, dan banyak hasil yang dihasilkan dari kolaborasi kami. Walaupun masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan dalam upaya kita di berbagai sektor, dan tentu saja kemitraan kita, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia akan terus memprioritaskan tekad kita untuk memberi contoh dalam melaksanakan aksi-aksi nyata dalam mengatasi perubahan iklim," lanjutnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Besok, Menteri LHK Siti Nurbaya Buka Paviliun Indonesia COP28

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular