
Papua Barat Diam-Diam Punya Bandara Baru, Penampakannya Megah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bandara Siboru Fakfak telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis (23/11/2023) lalu. Bandara Siboru Fakfak yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dibangun oleh Perusahaan BUMN konstruksi PT PP (Persero) Tbk.
Dalam acara peresmian Bandara Siboru Fakfak turut dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere, Ketua DPRD Provinsi Papua Barat Orgenes Wonggor, Bupati Fakfak Untung Tamsil, Direktur Utama PTPP Novel Arsyad, Direktur Operasi Bidang Infrastruktur Yul Ari Pramuraharjo, serta Tokoh Adat dan Masyarakat Fakfak.
Bandara Siboru Fakfak mempunyai luas area 5.000 M2 yang dapat menampung hingga 153.945 penumpang per tahun. Bandara ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai kontrak sebesar Rp 832,5 Miliar pada pekerjaan sisi darat dan sisi udara.
Bandara ini memiliki Panjang runway 1.600 Meter x 30 Meter dan akan menjadi sarana akomodasi transportasi Udara yang utama di Kabupaten Fakfak menggantikan fasilitas bandara sebelumnya yaitu Bandara Torea dimana Panjang Runway hanya 1.200 Meter x 30 Meter dan tidak dapat diperluas lagi.
Seiring dengan meningkatnya pembangunan di wilayah Papua dan kegiatan perekonomian masyarakat Papua sehingga dibutuhkan fasilitas sarana transportasi yang lebih baik untuk dapat meningkatkan konektivitas serta membuka potensi pariwisata.
![]() Bandara Siboru di Kab Fakfak. (Dok: Kemenhub) |
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan bandara yang berlokasi di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, dapat menghubungkan sejumlah wilayah lainnya seperti Kabupaten Sorong, Kabupaten Kaimana, hingga Kabupaten Teluk Bintuni.
"Bandara Siboru ini akan menjadi jembatan udara di wilayah Papua Barat, menghubungkan Fakfak dengan daerah-daerah yang lain," ungkap Jokowi.
Peresmian Bandara Siboru di Kabupaten Fakfak ini menambahkan portofolio proyek-proyek yang telah selesai dikerjakan oleh PTPP di Papua. Sebelumnya PTPP telah menyelesaikan beberapa proyek seperti proyek infrastruktur seperti Jembatan Holtekamp (landmark Papua) di Jayapura pada tahun 2019, Proyek Tangguh LNG Kilang Gas Alam Cair di tahun 2020, Proyek Gedung seperti beberapa fasilitas olahraga di Jayapura pada tahun 2020 - 2021, Gedung Keuangan Negara Jayapura pada tahun 2021, serta Gedung Majelis Rakyat Papua di Jayapura pada tahun 2022.
Saat ini PTPP memiliki Proyek Bendung Wanggar dan Jaringan Irigasi di Kabupaten Nabire yang sedang ongoing dengan progress 11,23% per Oktober 2023, serta baru saja mendapatkan kontrak baru yaitu Proyek Pekerjaan Pembangunan Dermaga Kapasitas 50.000 DWT yang berlokasi di Biak dengan nilai kontrak Rp 393 miliar.
"Alhamdulillah Proyek pengerjaan fasilitas sisi darat dan sisi udara Bandar Udara Siboru di Kabupaten Fakfak telah selesai, tentunya proyek ini akan meningkatkan value added capaian PTPP dalam pembangunan bandara di wilayah Indonesia," ucap Direktur Utama PTPP Novel Arsyad.
Sebelumnya PTPP telah berhasil dalam membangun bandara dengan rekor MURI tercepat yaitu New Yogyakarta International Airport di Kulonprogo dan juga beberapa bandara lainnya seperti Bandara Syamsuddin Noor di Banjarmasin, serta Bandara Ngurah Rai di Bali. Keberhasilan dalam membangun proyek-proyek fasilitas transportasi udara juga akan menambahkan pengalaman serta kompetensi PTPP dalam membangun proyek serupa kedepannya.
"Saat ini PTPP memiliki proyek yang sedang berjalan di Papua seperti Bendungan dan Irigasi Wanggar yang akan terus kami monitor, serta baru saja mendapatkan kontrak baru yaitu proyek pembangunan dermaga 50.000 DWT yang berlokasi di Biak. PTPP bangga dapat berkontribusi dalam pembangunan daerah Papua dan akan terus berkontribusi untuk mengembangkan daerah-daerah di seluruh Indonesia dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat dan dan daya saing nasional," tutupnya.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rights Issue, Ini Bocoran Aksi Korporasi PTPP