Punya Rangking di Urutan ke 63, Stok Pangan RI Aman
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa sektor pangan di Indonesia menghadapi berbagai tantangan di tahun ini, mulai dari ketidakpastian global, perubahan iklim ekstrem, hingga melonjaknya harga energi dan pangan.
Namun yang patut disyukuri sejauh ini berdasarkan laporan Food and Agriculture Organization (FAO) ketahanan pangan Indonesia masih menempati rangking 63 dari 113 negara dengan skor indeks 60,2.
"Aspek keberlanjutan atau sustainability meningkat signifikan, kalau afibility turun," kata Arief dalam Road to CNBC Indonesia Awards 2023 'Best Agriculture Companies', Rabu, (29/11/2023).
Ia menyebut, berdasarkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan 2022 sendiri, terdapat 74 kabupaten kota atau 14% wilayah yang rentan rawan pangan dengan aspek ketersediaan, dan keterjangkauan pangan. Beruntung pemerintah telah memiliki uu 18 tahun 2012 tentang pangan yang mengatur soal kerangka dan kedaulatan pangan untuk menciptakan masyarakat sehat, aktif, dan produktif.
Selain itu, pemerintah juga telah terbitkan Peraturan Pemerintah tentang pembentukan badan pangan nasional. Peraturan ini dibentuk untuk memperkuat upaya kebijakan dan koordinasi untuk transformasi sistem pangan nasional termasuk ketersediaan, serta keterjangkauan pangan.
Hal tersebut memastikan bahwa komoditas 12 pangan strategis di dalam negeri aman untuk Desember 2023.
"Untuk menjamin pangan, Indonesia ada kebijakan yang sudah disiapkan. Yakni ketersediaan pasangan pasti untuk dalam negeri," jelasnya.
(dpu/dpu)