Status Gunung Anak Krakatau Siaga, Hindari 5 KM Pusat Erupsi

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Senin, 27/11/2023 14:02 WIB
Foto: Terjadi erupsi G. Anak Krakatau pada hari Senin, 27 November 2023, pukul 11:43 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 2000 m di atas puncak (± 2157 m di atas permukaan laut). (Dok: PVMBG Kementerian ESDM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan status Gunung Api Anak Krakatau, Selat Sunda dalam status Siaga atau Level III.

Ketua Tim Kerja Gunung Api PVMBG Kementerian ESDM Ahmad Basuki mengatakan bahwa saat ini pihaknya menganjurkan masyarakat sekitar Gunung Anak Krakatau untuk tidak melakukan aktivitas dalam jarak 5 kilo meter (KM) dari pusat erupsi.

"Kita masih menetapkan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau di Level III (Siaga) dengan rekomendasi masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam jarak 5 KM dari pusat erupsi," ungkap Ahmad kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Senin (27/11/2023).


Dia mengatakan, kondisi Gunung Anak Krakatau saat ini terpantau masih terjadi aktivitas erupsi yang berselang-seling. Erupsi yang terjadi disertai asap putih tebal dengan ketinggian 20-200 meter dari atas puncak.

"Kondisi saat ini terpantau dari 3 CCTV yang ada di pulau sekitar Anak Krakatau, teramati erupsi masih terjadi berselang-seling dengan hembusan asap putih tebal dengan ketinggian 20-200 M dari atas puncak," tambahnya.

Ahmad menambahkan, sejak tsunami tahun 2018 lalu, Gunung Anak Krakatau terus membangun tubuhnya dan terpantau berkali-kali terjadi erupsi.

"Gunung Anak Krakatau tahun ini sudah berkali kali erupsi, dan sejak tahun 2018 setelah tsunami terus membangun tubuhnya," tandas dia.

Seperti diketahui, Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda pada Senin (27/11/2023) per pukul 12.00 WIB terpantau sudah erupsi sebanyak lima kali. Adapun letusan terakhir terjadi pada pukul 11.43 WIB.

Melansir detikcom, letusan Gunung Anak Krakatau pada siang ini menyemburkan abu vulkanik setinggi 2 kilo meter (km) di atas puncak. Letusan ini tercatat paling besar dalam bulan ini.

"Terjadi erupsi G. Anak Krakatau pada hari Senin, 27 November 2023, pukul 11:43 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 2000 m di atas puncak (± 2157 m di atas permukaan laut)," ungkap petugas pos pantau Gunung Api Pasauran, Serang, Deny Mardiono, dikutip dari detikcom, Senin (27/11/2023).

Laporan itu juga menyebut kolom abu teramati kelabu hingga hitam tebal mengarah ke barat laut gunung api tersebut. Rekaman seismograf menunjukkan amplitudo maksimum 77 mm dengan durasi 116 detik.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 77 mm dan durasi 116 detik," katanya.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau pada hari Minggu, 26 November 2023, pukul 20:54 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 800 m di atas puncak (± 957 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 70 mm dan durasi 34 detik.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Ingatkan Indonesia Jangan Kena Kutukan Sumber Daya Alam