
Hamas-Israel Respons Baru Gencatan Senjata, Diperpanjang?

Jakarta, CNBC Indonesia - Gencatan senjata sementara di Gaza, Palestina, antara Israel dan Hamas memasuki hari-hari terakhir. Sebelumnya, gencatan senjata empat hari itu, telah berlangsung sejak Jumat waktu setempat.
Ada kemungkinan gencatan senjata tersebut diperpanjang dengan imbalan pembebasan sandera. Namun hal ini masih belum jelas.
Lalu bagaimana updatenya? Berikut rangkuman CNBCÂ Indonesia:
Hamas
Petinggi Hamas memberi respons terbaru soal gencatan senjata, apakah akan diperpanjang atau tidak. Berbicara dari Beirut Lebanon, juru bicara senior Hamas Osama Hamdan mengatakan bahwa dia mengharapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ikut mendorong Israel mengakhiri perangnya di Jalur Gaza.
"Saya punya komentar yang sangat spesifik," tegasnya dalam wawancara terbaru dengan Al-Jazeera, sebagaimana dimuat media Qatar itu dalam pembaruan perang Gaza, Senin (27/11/2023).
"Presiden Biden memiliki kemampuan untuk mengakhiri serangan Israel terhadap Gaza. Dia mempunyai kekuatan untuk melakukan hal itu dan pembicaraan tentang perpanjangan gencatan senjata bukanlah solusi," tegasnya.
Ia mengatakan bahwa solusinya adalah menghentikan serangan Israel terhadap Gaza. Biden ujarnya harus memaksa Israel untuk menerapkan resolusi internasional mengenai rakyat Palestina.
Biden sendiri, sebenarnya mengalami tekanan di dalam neleri. Beberapa polling menunjukan ketidaksukaan warga AS terhadap kebijakannya soal perang Gaza, guna menangani Israel dan Palestina.
Meski tak menjawab Hamas langsung, Biden sebenarnya membuat pernyataan Senin pagi atau malam maktu AS, sebagaimana dikutip media sosial (medsos) X. Di mana ia mengaku akan mendorong pembentukan dua negara.
"Solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk menjamin keamanan jangka panjang bagi rakyat Israel dan Palestina," ujarnya dilihat CNBC Indonesia.
"Untuk memastikan warga Israel dan Palestina dapat hidup dalam kebebasan dan martabat yang setara," tambahnya.
"Kami tidak akan menyerah dalam upaya mencapai tujuan ini."
Israel
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan memberi tahu Biden pihaknya akan melanjutkan perang di Gaza setelah gencatan senjata. Bahkan dengan kekuatan penuh.
"Netanyahu mengatakan dia mengatakan kepada Presiden AS Joe Biden bahwa Israel akan melanjutkan kampanyenya di Gaza dengan kekuatan penuh setelah gencatan senjata sementara berakhir," lapor Al-Jazeera.
Namun, Netanyahu juga mengatakan dia akan menyambut baik perpanjangan gencatan senjata jika langkah tersebut memfasilitasi pembebasan 10 sandera tambahan setiap hari. "Hal itu telah disepakati berdasarkan perjanjian gencatan senjata awal," tambahnya.
Gencatan senjata sementara diumumkan Rabu oleh mediator kedua belah pihak yang berseteru Qatar. Israel menghentikan serangan dan membebaskan tawanan Palestina, sementara Hamas melepaskan bandera Israel yang mereka tangkap dalam serangan 7 Oktober.
Dalam update The Guardian, mengutip Palang Merah Internasional- yang juga membantu pembebasan sandera- sebanyak 17 sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza, serta 19 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel pada Minggu malam.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Daftar 120 Negara Sepakat Gencatan Senjata Israel-Hamas
