
Mantan Menkeu Ramal The Fed Tahan Suku Bunga di Desember

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Menteri Keuangan sekaligus ekonom senior Bambang Brodjonegoro mengungkapkan prediksinya soal Fed Fund Rate pada bulan Desember 2023. Dia memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate) di level 5,25%-5.50%.
"Perkiraan saya dengan tentunya mengasumsikan data inflasi Amerika Serikat tidak banyak berubah dalam pengertian tidak menunjukkan tren kenaikan, perkiraan saya The Fed mungkin tidak akan menaikkan tingkat bunga sampai akhir tahun," kata Bambang kepada CNBC Indonesia, Jumat (24/11/2023).
Bambang mengatakan prediksinya itu didasarkan pada sejumlah analisis. Menurutnya, sebagai bank sentral The Fed tentu memiliki tugas menjaga inflasi. Akan tetapi, dia meyakini data inflasi bukan satu-satunya pertimbangan yang membuat The Fed meningkatkan suku bunga.
"Mereka juga tidak akan gegabah dengan begitu saja meningkatkan tingkat bunga hanya karena melihat persepsi mengenai inflasinya sendiri, mereka tentu sadar akan pentingnya tingkat bunga itu sendiri terhadap pertumbuhan ekonomi di Amerika maupun kebanyakan negara maju," tutur Bambang.
Dia mengatakan The Fed akan berupaya menjaga keseimbangan antara kebutuhan untuk mengendalikan inflasi dengan kebutuhan untuk pertumbuhan ekonomi.
"Seperti bank sentral pada umumnya, bank sentral akan berusaha menjaga keseimbangan antara kebutuhan untuk mengendalikan inflasi dengan kebutuhan untuk menjadi stimulus dari pertumbuhan," kata dia.
Di sisi lain, Bambang mengatakan keputusan The Fed bulan depan tentu juga akan mempengaruhi sikap Bank Indonesia. Dia mengatakan apabila The Fed memberikan kejutan dengan menaikkan suku bunga pada Desember 2023, BI masih punya ruang untuk mempertahankan suku bunga acuannya di 6%.
"Katakanlah tadi ada kejutan dari The Fed atau ada kejadian luar biasa terkait inflasi di Amerika sehingga ketika misalkan The Fed harus menaikan tingkat bunga karena bagi mereka itu harus dilakukan, maka BI paling tidak masih punya ruang," ujar dia.
Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan BI-7 day reverse repo rate di level 6%. Kebijakan yang diambil BI ini sama dengan keputusan The Fed yang mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 5,25%-5,50% pada 1 November 2023.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, keputusan suku bunga acuan ke depan akan bergantung pada beberapa hal. Terutama situasi Amerika Serikat (AS), serta respons Bank Sentral Federal Reserve (Fed). Perry masih melihat ada kenaikan suku bunga acuan AS pada Desember 2023 walaupun kemungkinannya kecil. Ke depan peluangnya juga akan bergantung pada capaian inflasi AS.
"Jadi dinamika risk on risk off sangat uncertainty karena di AS ekonominya masih cukup kuat, inflasi sudah turun tapi lelet," katanya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada yang Baru! Simak Keputusan Lengkap RDG BI Agustus 2023
