
Prabowo Siap Kejar Pajak Barang Mewah, Bayar Utang RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bertekad meningkatkan penerimaan negara lewat rasio perpajakan (tax ratio).
Wakil Ketua TKN Erwin Aksa mengatakan pajak barang-barang mewah menjadi salah satu yang diincar untuk menaikkan rasio pajak.
"Kita harus menaikkan tax ratio, kita harus pajaki luxury goods, kita harus tambah pendapatan kita dari PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) sumber daya alam, jadi banyak pendapatan kita yang perlu diperhatikan untuk menaikan tax ratio, supaya tadi utang bisa dibayar," kata Erwin dalam Your Money Your Vote di CNBC Indonesia, dikutip Jumat (24/11/2023).
Erwin berkata Prabowo-Gibran tidak alergi dengan hutang asalkan digunakan untuk membangun ekonomi Indonesia. Dia mengatakan hutang bisa saja ditambah asalkan masih dalam batas kemampuan untuk dibayar.
"Saya ini pengusaha, saya berani utang selama saya bisa bayar, itu prinsip pengusaha. Jangan seperti Srilanka berani utang tidak bisa bayar," ungkap Erwin.
Sebelumnya, Erwin mengatakan pasangan Prabowo-Gibran berkomitmen melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara dan proyek-proyek infrastruktur seperti pada masa Presiden Jokowi. Dia mengatakan kelanjutan proyek IKN dan infrastruktur akan menjadi salah satu andalan untuk menggerakkan ekonomi.
"Itu baru pembangunan IKN, tapi di semua Indonesia ada pembangunan. Contoh irigasi, kita harus perbaiki kita punya dam, banyak perlu perbaikan, perbaikan jalan, kita butuh tol trans dari Sulawesi Barat ke Sulawesi bagian timur," kata Erwin.
Erwin lantas menjelaskan mengenai sumber biaya untuk pembangunan infrastruktur tersebut. Dia mengatakan Prabowo-Gibran menggenjot pendapatan negara dengan menaikkan rasio perpajakan (tax ratio) dan mengurangi kebocoran APBN.
"Balik lagi dari mana dananya? Kita harus menaikkan tax ratio kita, kita harus mengurangi kebocorannya," paparnya.
Erwin mengakui bahwa proyek-proyek tersebut akan membebani APBN. Dia menyinggung soal keberanian untuk menaikkan rasio defisit. "Ya otomatis, kan di situ kita ada rasio deficit, berani ga kita menaikkan rasio defisit kita dari 3% ke 6%," ungkapnya. Erwin menyinggung soal utang. Dia mengatakan rasio utang Indonesia masih lebih baik ketimbang negara lain.
"Debt ratio Indonesia masih baik dibanding negara lain, saya kira semua ekonom di sini mengerti tentang ini, makanya saya bilang it's economy, stupid," kata Erwin.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Ini Rapor Utang Asia, Indonesia Bagaimana?