Road to CNBC Indonesia Awards

3 Hal Ini Buat Pemerintah 'Pede' Ekonomi Kuartal IV Masih Oke

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
23 November 2023 19:00
Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga memberikan pemaparan dalam acara Road To CNBC Indonesia Awards 2023 di Jakarta, Kamis (23/11/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga memberikan pemaparan dalam acara Road To CNBC Indonesia Awards 2023 di Jakarta, Kamis (23/11/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga menegaskan bahwa pemerintah tetap optimis ekonomi di Kuartal 4 tahun ini akan tetap positif. Menurutnya, hal ini didasari oleh 3 faktor.

Indikator pertama yakni tren indikator pertumbuhan ekonomi stabil, neraca dagang surplus, dan inflasi yang rendah. Pertumbuhan ekonomi RI tumbuh 4,94% (YoY) di Q3 2023. Angka ini relatif stabil jika dibandingkan dengan negara-negara G20 lainnya.

Kemudian, indikator kedua yakni surplus neraca dagang hingga hari ini mencapai US$ 31,2 Miliar. Meskipun rata-rata per bulan ada fluktuasi, namun angka ini masih relatif stabil.

"Artinya kita tetap mampu mengartikulasikan sebuah kenaikan, dibuktikan dengan neraca dagang surplus," ujarnya dalam Road to CNBC Awards 2023 'Best Consumer & E-Commerce Companies' Kamis (23/11/2023).

Sedangkan indikator ketiga yakni inflasi yang juga masih relatif stabil. Tingkat inflasi Indonesia, katanya, masih lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara G20 lainnya. Indonesia bahkan masuk top 3 penanganan inflasi terbaik dari perkumpulan 20 negara tersebut.

Untuk menjaga kondisi ekonomi yang baik itu, dan juga meningkatkan geliat pelaku usaha lokal, pemerintah akan senantiasa memanfaatkan adanya perjanjian perdagangan. Hal ini sangat penting untuk dilakukan, karena lewat perjanjian dagang itu memiliki banyak benefit, terutama untuk meng-encourage pelaku usaha.

Hingga saat ini, Kementerian perdagangan telah menjalin 37 perjanjian dagang di seluruh dunia. Salah satu contohnya adalah perjanjian dagang dengan Australia. Keuntungan dari perjanjian ini yakni barang Indonesia yang meliputi 7000 produk dan masuk ke Australia tidak dikenakan bea masuk.

"Ini jelas memberi reduction cost khususnya para eksportir yang akan beri opportunity untuk ekspor. Itu baru satu, belum 36 (perjanjian) lainnya yang beri banyak benefit, dan kontribusi neraca dagang," jelasnya.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simak Cara Industri Solutions Company Tumbuh di 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular