
Murah! Peneliti Bocorkan Harga Bahan Bakar Baru Pengganti BBM

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia melalui PT PLN (Persero) berhasil mengembangkan bahan bakar green hydrogen. Mengingat, green hydrogen mempunyai peran penting dalam dekarbonisasi di sektor transportasi.
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Konservasi dan Konservasi Energi BRIN Eniya Listiani Dewi menghitung harga jual bahan bakar green hydrogen di Indonesia ke depan dapat kompetitif. Mulai dari US$ 5 atau Rp 77.256 per kilogram hingga US$ 7 atau Rp 108.158 per kilogram.
"Kalau saya hitung dengan renewable energy certificate (REC) sekitar US$ 5 dan kalau dengan permen ESDM bisa sampai US$ 7 dan kalau kita investasi fotovoltaik tapi ini tidak ada lahan dan baterai ini harganya bisa US$ 6,5 dollar," ujarnya dalam acara peresmian GHP PLN di PLTGU Tanjung Priok, dikutip Rabu (22/11/2023).
Eniya menilai harga jual gren hydrogen yang diproduksikan oleh PT PLN (Persero) kemungkinan jauh lebih murah apabila dibandingkan dengan negara lain. Sebagai contoh, harga bahan bakar hidrogen untuk sektor transportasi di Jepang sekitar US$ 13,7 per kilogram.
"Apalagi harga green kalau kita lihat perbandingan dengan internasional, Jepang itu harganya US$ 13,7 per kg. Jadi marginnya luar biasa ini, ini kalau pasarnya dikuasai PLN juga kayaknya bukan hanya cuan tetapi potensi yang luar biasa dan demandnya sampai dengan 3000 kiloton per annum," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, PLN baru saja meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) di seluruh Indonesia, pada Senin (20/11/2023). Adapun melalui GHP ini, perusahaan mampu memproduksi 199 ton green hydrogen per tahun.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menjelaskan kendaraan berbahan bakar hidrogen lebih hemat apabila dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM). Bahkan dibandingkan dengan kendaraan listrik sekalipun.
Ia mencontohkan, kendaraan berbahan bakar minyak dengan jarak tempuh 10 kilometer (KM) setidaknya membutuhkan konsumsi BBM 1 liter. Adapun apabila jenis BBM yang digunakan seperti RON 98, maka biaya yang perlu dikeluarkan yakni sebesar Rp 16.500 per liter.
Artinya, biaya yang perlu dikeluarkan setiap 1 km-nya yakni sebesar Rp 1.650. Sementara apabila menggunakan mobil listrik dengan jarak yang sama hanya menghabiskan listrik 1 Kwh dengan biaya Rp 3.700.
"Artinya satu km-nya Rp 370 kalau mobil listrik. Tetapi kalau kita memakai hidrogen yang sekarang ini, untuk 1 km yang juga bisa menempuh 10 km itu hanya Rp 3.500 artinya 1 km Rp 350, jadi penghematannya luar biasa sekali Rp 350 dibandingkan Rp 1.650 hampir 5 kali lipat penghematannya jika beralih dari mobil BBM ke hidrogen," kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, dikutip Rabu (22/11/2023).
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wih, Pertamina Siapkan Bahan Bakar Baru Untuk Pesawat Jet
