
Demo Tuntut UMP DKI Ricuh, Pagar Dirusak-Polisi Paksa Bubar
Mereka menuntut UMP 2024 DKI Jakarta ditetapkan mengikuti formulasi yang diusulkan Dewan Pengupahan Provinsi DKI Jakarta unsur Serikat Pekerja/Serikat Buruh.

Massa buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEMSPSI) dan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI)DKI Jakarta menggelar aksi demo di depan Balai KotaDKI Jakarta, Selasa (21/11/2023). Ketua DPD FSP LEM SPSI DKI Jakarta Yusup Suprapto mengatakan, demo yang digelar siang hari ini merupakan bentuk aksi memberikan dukungan kepada Penjabat (Pj) Gubernur untuk menetapkan upah minimum DKI Jakarta Tahun 2024.(CNBC Indonesia/Martya Sari)

Mereka menuntut agar Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 DKI Jakarta ditetapkan mengikuti formulasi yang diusulkan oleh Dewan Pengupahan Provinsi DKI Jakarta unsur Serikat Pekerja/Serikat Buruh. Yaitu naik sebesar 15% dengan rincian menggunakan formula Inflasi DKI Jakarta 1,89%, ditambah Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta 4,96%, ditambah indeks tertentu 8,15% menjadi sebesar Rp5.637.068.(CNBC Indonesia/Martyasari Rizki)

Dalam aksinya terlihat sejumlah buruh membakar ban dan merusak pagar. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizki)

Sejumlah buruh membawa potongan pagar yang telah dicopot. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizki)

Terlihat sejumlah oknum mencoba mencopot pagar. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizki)

Sejumlah polisi bersiaga menjaga jalanya demo buruh. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizki)

Polisi juga mengajak agar membubarkan diri. "Kami akan membubarkan aksi ini. Silahkan membubarkan diri," kata Polisi sambil memberikan instruksi dua langkah maju, jalan. Polisi kemudian diperintahkan mengangkat massa buruh yang bertahan duduk dan dipaksa meninggalkan lokasi demo. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizki)

Salah satu buruh ditarik paksa oleh petugas karena dinilai membuat provokasi. Saat dipaksa bubar oleh Polisi, buruh terus berteriak menolak mundur karena yang menyebabkan keributan adalah provokator. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizki)