Persepsi Negatif Masyarakat Pengaruhi Industri Asuransi
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengamat Senior Industri Perasuransian, Kornelius Simanjuntak mengungkapkan bahwa persepsi negatif masyarakat akan industri asuransi sangat menghawatirkan.
Sehingga tidak heran jika penetrasi industri asuransi di Indonesia sejauh ini masih sangat kecil atau baru mencapai 2,7%.
Dia menyebut meski pandemi sudah berakhir ternyata dampaknya ke sektor asuransi tidak seperti yang diharapkan.
"Tidak semenggembirakan katakanlah dengan Pandemi berakhir, diharapkan akan terjadi perubahan-perubahan. Akan tetapi, karena ada peristiwa-peristiwa besar yang membuat persepsi dan pandangan masyarakat menjadi kurang baik terhadap perusahaan asuransi," kata Kornelius dalam Road to CNBC Indonesia Awards 2023, Selasa (21/11/2023).
Ditambah lagi, menurutnya, hingga saat ini belum ada jalan keluar dari masalah kurangnya kepercayaan masyarakat. Apalagi masalah ini melibatkan hingga hampir 15 juta nasabah.
"Hal ini yang membuat industri asuransi menjadi terdampak, termasuk dari segi pertumbuhan premi," tegas Kornelius.
Secara rinci Kornelius menyebut, terjadi penurunan premi sejak 2020. Namun pada 2020 ke 2021 ada kenaikan dan 2021 ke 2022 ada kenaikan meski tipis.
Adapun pada tahun ini menurut Kornelius, asuransi jiwa justru kontraksi atau kurang tumbuh. Sedangkan asuransi umum masih tumbuh dengan baik.
"Jadi kemungkinan pertumbuhan sekitar 2,5% dari tahun 2021 ke 2022 dan hingga September 2023 masih harus dilihat, karena pada kuartal terakhir biasanya porsinya cukup besar," pungkas Kornelius.
(dpu/dpu)