
Mentan Amran Ungkap Rencana Food Estate Humbas, Ini Fokusnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) akan menggenjot food estate atau lumbung pangan di Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara menjadi sentra pertanian cabai dan kentang.
"Ini tadi ada beberapa Deputi dari Kemenko Marves datang ke sini (Kementan). Kita akan melanjutkan pembangunan food estate. Ternyata sudah berhasil di sana, di Sumatra. Kami turunkan untuk mengembangkan lebih besar lagi. Di Sumatra ini menarik karena sudah berhasil tanam kentang, kemudian sayur-sayuran itu berhasil di sana," kata Amran saat ditemui media di Kantor Kementan Jakarta, Senin (20/11/2023).
Food Estate Humbahas telah dikembangkan sejak tahun 2022 dan berfokus pada tanaman hortikultura seperti bawang merah, bawang putih, kentang, kubis, dan cabai. Di bulan Juni 2023, total akumulasi luas tanam di Food Estate Humbahas telah mencapai 482,84 hektare (ha).
"Kita akan melanjutkan pembangunan Food Estate. Tim ahli pertanian akan turun besok bersama dengan tim Menko Marves untuk meninjau lapangan. Nanti mereka kembali memberitahu hasilnya apa, kemudian kebijakan apa yang harus kita ambil supaya bisa lebih cepat produksi," ujarnya.
Menurut data Pemerintah Daerah Kabupaten Humbahas, total produksi Food Estate Kabupaten Humbang Hasundutan telah mencapai 392 ton kentang dan 165 ton bawang merah, kubis sebesar 294 ton, cabai sebesar 271 ton, jagung sebesar 93 ton, tomat sebesar 26 ton, dan bawang putih sebesar 13 ton. Saat ini kata Amran, Kementan, Kemenko Marves dan pemerintah daerah Humbahas akan fokus untuk mengembangkan komoditas cabai untuk produksi secara masif di Food Estate Humbahas.
"Rencananya akan tanam cabai. Nanti kita akan disuplai lahan 100 sampai 200 hektare. Sementara itu bibit tanaman akan diberikan gratis oleh Kementerian Pertanian. Bibit aku kasih gratis gitu. Harus bergerak cepat," lanjut Amran.
Amran memandang positif perkembangan Food Estate di Humbahas. Ia yakin, dengan kerjasama dari Kementerian Pertanian, Menko Marves dan Pemerintah Daerah Humbahas maka program Food Estate akan sukses.
"Insyaallah tahun ketiga sudah swasembada. Tahun pertama kita bisa menekan impor, tahun kedua produksi sudah membaik, dan tahun ketiga paling lambat sudah swasembada," tuturnya.
Lebih lanjut, Amran menyampaikan alasan penyebab banyak food estate mendapat kecaman. Menurutnya, pertanian itu nggak bisa dilihat sekaligus, karena di tahun pertama biasanya produksi masih rendah, tahun kedua hasil produksi sedang, dan tahun ketiga sudah tinggi.
"Karena harus ada penyesuaian kondisi di lapangan, kondisi tanah, unsur hara tanah bagaimana, bagaimana ph-nya harus dicek, apakah butuh dolomit atau sudah tidak butuh lagi, ini harus dicek detail. Masih ingat nggak food estate yang saya bangun, yang di lahan rawa? 400 ribu hektar berhasil semua kan? Berhasil di Kalimantan Selatan, berhasil di Sumatra Selatan. Saya cek kemarin untuk meyakinkan diri saya bahwa itu berhasil," ucap Amran.
"Humbahas yang pertama saya rintis. Ada peternakan sapinya, kukasih 2 atau 3 ekor dan sudah 40 ekor sekarang, Bupatinya laporkan," pungkasnya.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hasto Sebut Food Estate Kejahatan Lingkungan, Ini Kata Mentan
