
Sosok 'Gila' Menang Pilpres Argentina, Mau Tutup Bank Sentral

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilihan presiden Argentina telah selesai dilakukan. Pada Minggu (19/11/2023), tokoh sayap kanan Javier Milei muncul sebagai pemenang menjadi orang nomor satu di Negeri Tango.
Dengan lebih dari 99% suara telah dihitung, Milei yang sering dibandingkan dengan Donald Trump, memperoleh 55,69% suara dibandingkan dengan 44,3% untuk saingannya, Menteri Keuangan kiri-tengah Sergio Massa.
"Hari ini rekonstruksi Argentina dimulai. Hari ini adalah malam bersejarah bagi Argentina," kata Milei kepada pendukungnya yang bergembira di markas kampanyenya di Buenos Aires seperti dikutip The Guardian seraya menyebut kemenangannya sebagai "keajaiban".
Milei menjanjikan "perubahan drastis" untuk mengatasi realitas tragis Argentina yang mengalami inflasi tinggi dan meluasnya kemiskinan. Ia juga mengirimkan pesan kepada komunitas internasional bahwa Argentina akan mengembalikan marwahnya sebagai negara yang diakui dunia.
Selama kampanyenya, Milei berjanji untuk menutup bank sentral dan mendolarisasi perekonomian untuk mengatasi bencana keuangan yang telah menyebabkan 40% dari 45 juta warga Argentina berada dalam kemiskinan dan mendorong inflasi hingga lebih dari 140%.
"Saya tahu bagaimana cara memberantas kanker inflasi," kata Milei dalam debat presiden terakhir Minggu lalu yang diyakini sebagian besar pakar akan dimenangkan oleh Massa.
Aktivis pro-Milei bersukacita atas kemenangan pemimpin mereka yang berusia 53 tahun itu. Mereka menggambarkan Milei sebagai seseorang yang siap memimpin Argentina keluar dari salah satu krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir.
"(Saya) senang, senang, bahagia," kata Francisco Jiménez, seorang sopir pengiriman berusia 30 tahun dan aktivis relawan Milei dari Villa Soldati.
Kemenangan Milei dirayakan oleh kelompok sayap kanan global lainnya termasuk mantan presiden Brasil Jair Bolsonaro. Ia diketahui telah memperjuangkan kampanye Milei dan berjanji untuk menghadiri pelantikannya.
"Harapan kembali bersinar di Amerika Selatan," tulis Bolsonaro di X, memuji apa yang disebutnya sebagai kemenangan atas "kejujuran, kemajuan, dan kebebasan".
Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menulis: "Seluruh dunia menyaksikan! Saya sangat bangga padamu. Anda akan mengubah keadaan negara Anda dan benar-benar menjadikan Argentina Hebat Lagi."
Meski begitu, lawan-lawan Milei yang berasal dari sayap kiri bereaksi dengan terkejut dan kecewa terhadap terpilihnya ia sebagai presiden. Banyak yang menyebut ia sangat tidak stabil
"Dia jauh lebih berlebihan dan tidak stabil dibandingkan (Jair) Bolsonaro dan Trump. Jadi sangat tidak dapat diprediksi apa yang akan dilakukan orang ini (saat berkuasa)," kata Federico Finchelstein, sejarawan Argentina yang mempelajari kelompok sayap kanan global, menjelang pemilu hari Minggu.
Benjamin Gedan, kepala Proyek Argentina di Wilson Centre, mengatakan dia yakin ada satu kata yang bisa menjelaskan skala kemenangan Milei yakni 'keputusasaan'.
"Pemungutan suara ini hanya menunjukkan keputusasaan. Banyak warga Argentina yang secara sadar memilih menentang kepentingan ekonomi mereka karena mereka menyadari bahwa status quo adalah sebuah bencana besar. Dan tidak ada alasan untuk percaya bahwa menteri keuangan saat ini bisa menjadi jawabannya," kata Gedan.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Argentina Gelar Demonstrasi Terbesar, Tolak Kebijakan 'Gila' Presiden
