SPTP Mulai Tuntaskan Sejumlah Target Pemurnian Bisnis

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Senin, 20/11/2023 12:11 WIB
Foto: Ilustrasi Peti Kemas (Dok PT Pelindo Terminal Petikemas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) saat ini masih melangsungkan proses pemurnian bisnis di lingkungan grup, sebagai tindak lanjut dari penggabungan Pelindo pada 2021 lalu. Hal ini dilakukan untuk memastikan portofolio SPTP grup sebagai pengelola bisnis peti kemas.

Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra memaparkan sejumlah rencana pemurnian bisnis di lingkungan SPTP grup yang telah terlaksana. Salah satunya adalah pemindahan kepemilikan saham PT Berkah Industri Mesin Angkat (BIMA) dari SPTP grup kepada PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM) pada awal Oktober 2023 dengan nilai transaksi sebesar Rp 94,5 miliar.

Selanjutnya, pemindahan kepemilikan saham PT Lamong Energi Indonesia (LEGI) dari SPTP grup ke PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM) pada awal November 2023 dengan nilai transaksi jual beli saham LEGI mencapai Rp147,4 miliar.


"Sebelumnya 90% saham BIMA dimiliki oleh PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) sementara untuk LEGI 99% saham sebelumnya dimiliki oleh PT Terminal Teluk Lamong (TTL). Kini jumlah saham tersebut sudah beralih ke SPJM," jelas Widyaswendra, dalam keterangan tertulis, Senin (20/11/2023).

Pemurnian bisnis lain yang menjadi target SPTP adalah serah operasi Terminal Berlian Pelabuhan Tanjung Perak yang sebelumnya dioperasikan oleh BJTI kepada TTL. Selain akan mengelola Terminal Berlian, TTL direncanakan mengelola sejumlah terminal cabang yang saat ini dikelola oleh SPTP salah satunya TPK Nilam.

"TPK Nilam dan Terminal Berlian sama-sama berada di Pelabuhan Tanjung Perak. Dengan pengoperasian oleh TTL diharapkan memudahkan para pelanggan di Tanjung Perak untuk menerima layanan terminal peti kemas yang lebih baik," lanjutnya.

Sebelumnya Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menjelaskan salah satu fokus Pelindo pada 2023 adalah melakukan pemurnian pada masing-masing lini bisnis perseroan. Hal tersebut dilakukan dengan memecah entitas-entitas milik Pelindo dan mengelompokkannya pada segmen bisnis tertentu, baik di sektor terminal peti kemas, non peti kemas, marine and equipment, maupun logistik.

Dia menjelaskan, proses pemurnian bisnis ini harus dilakukan secara perlahan atau gradual, mengingat jumlah entitas anak Pelindo yang mencapai lebih dari 40 perusahaan. Dia juga mengatakan, beberapa segmen bisnis entitas tersebut juga ada yang tumpang tindih (overlapping) dengan perusahaan anak lainnya.

"Untuk 2023 ini saya harapkan pemurnian bisnis bisa 70% sampai 80% terselesaikan," kata Arif.

Arif melanjutkan, pemurnian bisnis tersebut nantinya dapat meningkatkan efisiensi perusahaan baik dari sisi keuangan maupun operasional. Dari sisi keuangan, kata Arif, selain mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih, Pelindo juga dapat melakukan konsolidasi keuangan.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pelindo Catat Lonjakan Traffic di Tengah Sinyal Damai China-AS