Biden Tolak Gencatan Senjata Gaza dari Jokowi Dkk

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan pernyataan baru terkait gencatan senjata di Gaza, Palestina. Ia mengindikasikan menolak solusi damai tersebut yang juga sempat diutarakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah negara muslim, OKI.
Ini terungkap dalam artikel opini yang ditulisnya dan dimuat di The Washington Post dengan judul "Joe Biden: The U.S won't back down from the challenge of Putin and Hamas", akhir pekan. Dalam tulisan itu, ia menyoroti perang Rusia-Ukraina dan perang Hamas sebagai titik pembahasan.
"Saat ini, dunia menghadapi titik perubahan, di mana pilihan yang kita ambil, termasuk saat krisis di Eropa dan Timur Tengah, akan menentukan arah masa depan kita untuk generasi mendatang," tulis Biden dikutip Senin (20/11/2023).
"Apa jadinya dunia kita jika terjadi konflik-konflik ini?" tanyanya.
Ia menyatakan bagaimana, dirinya "berdiri teguh bersama rakyat Israel" saat serangan Hamas 7 Oktober. Ia kembali mengulang narasi bagaimana Hamas telah membantai 1.200 orang, termasuk 35 warga negara Amerika.
Menurutnya hal itu adalah kekejaman terburuk yang dilakukan terhadap orang-orang Yahudi dalam satu hari sejak Holocaust. Ia mengungkit bagaimana korban tak hanya orang dewasa tapi bayi dan balita.
"Meskipun Israel masih terguncang dan menderita trauma akibat serangan ini, sebutnya, Hamas telah berjanji akan terus menerus mencoba mengulangi kejadian 7 Oktober. Hamas telah menyatakan dengan sangat jelas bahwa mereka tidak akan berhenti," muatnya lagi.
Ia pun menulis bagaimana dirinya sebenarnya sedih dengan penderitaan warga Palestina. Namun ia mengisyaratkan mereka harus bebas dari Hamas.
"Saya juga patah hati melihat gambaran keluarnya Gaza dan kematian ribuan warga sipil, termasuk anak-anak," klaimnya.
"Anak-anak Palestina menangisi kehilangan orang tuanya. Para orang tua menuliskan nama anak mereka di tangan atau kaki mereka sehingga mereka dapat diidentifikasi jika hal terburuk terjadi. Perawat dan dokter Palestina berusaha mati-matian untuk menyelamatkan setiap nyawa berharga yang mereka bisa, dengan sedikit atau tanpa sumber daya" ujarnya.
"Setiap nyawa tak berdosa warga Palestina yang hilang adalah sebuah tragedi yang menghancurkan keluarga dan komunitas," tambahnya.
Namun, ia menjelaskan tujuan pihaknya sebenarnya tak hanya menghentikan perang saat ini saja. Tapi tegasnya, harus mengakhiri perang selamanya.
"Untuk mencapai tujuan tersebut, Amerika Serikat telah mengusulkan prinsip-prinsip dasar mengenai cara untuk keluar dari krisis ini, untuk memberikan landasan bagi dunia untuk membangunnya," jelasnya lagi.
Ia mengatakan untuk memulainya Gaza tidak boleh lagi digunakan sebagai platform terorisme. Tidak boleh ada pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza, pendudukan kembali, pengepungan atau blokade dan tidak boleh ada pengurangan wilayah.
"Suara rakyat Palestina dan aspirasi mereka pun harus didengar. Ketika kita mengupayakan perdamaian, Gaza dan Tepi Barat harus disatukan kembali di bawah satu struktur pemerintahan, yang pada akhirnya di bawah revitalisasi Otoritas Palestina," kata Biden.
Namun kata, menurutnya, Hamas bisa jadi batu sandungan. Di mana gencatan senjata tak akan jadi perdamaian yang diinginkan.
"Selama Hamas masih berpegang teguh pada ideologi penghancurannya, gencatan senjata bukanlah perdamaian," tulis Biden.
"Bagi anggota Hamas, setiap gencatan senjata adalah waktu yang mereka manfaatkan untuk membangun kembali persediaan roket mereka, mengatur ulang posisi para pejuang, dan memulai kembali pembunuhan dengan menyerang lagi orang-orang yang tidak bersalah," klaimnya dalam opini itu.
"Hasil yang membuat Hamas menguasai Gaza sekali lagi akan melanggengkan kebenciannya dan menghilangkan kesempatan warga sipil Palestina untuk membangun sesuatu yang lebih baik bagi diri mereka sendiri," jelasnya.
Perlu diketahui melansir Al-Jazeera, hingga kini sudah 13.000 warga Gaza tewas akibat serangan Israel. Sebanyak 5.000 lebih adalah anak-anak sementara 3.000 adalah wanita.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biden Sebut 0% Peluang Gencatan Senjata di Gaza
