BMKG Ingatkan Ada Bahaya Intai Penerbangan RI, Ini Faktanya

Damiana, CNBC Indonesia
17 November 2023 17:50
BMKG
Foto: Farih Maulana/detikcom

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahaya akibat abu vulkanik terhadap keselamatan penerbangan. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, jika partikel abu vulkanik masuk ke dalam ruang mesin pesawat dapat mengakibatkan hal fatal.

"Dampak letusan gunung berapi dapat menimbulkan bahaya signifikan bagi dunia penerbangan. Tidak kurang dari 700 gunung api aktif dan berpotensi aktif telah terdeteksi di Kawasan Asia Tenggara," kata Dwikorita dalam keterangan di situs resmi BMKG, dikutip Jumat (17/11/2023).

"Informasi meteorologi merupakan elemen kunci dalam penanganan abu vulkanik untuk mencegah kecelakaan dan insiden yang disebabkan oleh awan dan partikel abu vulkanik," tambah Dwikorita.

BMKG, imbuh dia, bertugas memberikan informasi cuaca penerbangan.

"Informasi ini bisa diberikan kepada seluruh pihak menjelang erupsi gunung berapi dan sudah disiagakan. Jangan sampai pesawat sudah mengudara dapat terganggu dengan partikel abu vulkanik," ujarnya.

Untuk itu, kata Dwikorita, perlu ada tindakan terukur yang diambil oleh seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan keselamatan penerbangan. Juga, lanjutnya, sebagai langkah memastikan keberlanjutan aviasi (sistem penerbangan) jika terjadi semburan abu vulkanik yang suatu waktu bisa terjadi.

"Melihat buruknya dampak abu vulkanik, perlu ada respons informasi antar penerbangan berbasis regional yang melibatkan banyak negara. Oleh karenanya, pengetahuan dan pemahaman yang sama dari seluruh pihak mengenai prosedur informasi abu vulkanik menjadi hal fundamental yang perlu dipahami," sebutnya.

"Kolaborasi terpadu antar negara dan wilayah akan mendorong peningkatan kesadaran situasional akan letusan gunung berapi dan penyebabnya," cetus Dwikorita.

Satelit Cuaca Himawari Gunung Semeru. (Dok. BMKG)Foto: Satelit Cuaca Himawari Gunung Semeru. (Dok. BMKG)
Satelit Cuaca Himawari Gunung Semeru. (Dok. BMKG)

Hal itu disampaikan dalam lokakarya bertajuk 'Workshop on Volcanic Ash Impact Handling for Aviation' di Yogyakarta, Senin (13/11/2023). Lokakarya tersebut, kata Dwikorita, bertujuan agar semua peserta dapat menunjukkan kemajuan yang telah dicapai dalam mendukung kemajuan ilmiah dan praktik-praktik terbaik dalam skema International Airways Volcano Watch (IAVW).

"Lokarkaya ini memiliki tujuan utama yakni meningkatkan kemampuan penyedia informasi abu vulkanik untuk penerbangan. Dan mendorong proses Pengambilan Keputusan Kolaboratif (Collaborative Decision Making/CDM) yang efektif dalam menanggapi kejadian abu vulkanik," ujarnya.

"Dengan kolaborasi dan kerja sama seluruh pihak memberikan peringatan dini. Ketika terjadi erupsi akan dilakukan analisis sebaran arah abu vulkanik untuk segera disiarkan peringatan dininya ke seluruh dunia," kata Dwikorita.

Erupsi G. Anak Krakatau pada hari Jumat, 09 Juni 2023. (Dok. magma.esdm)Foto: Erupsi G. Anak Krakatau pada hari Jumat, 09 Juni 2023. (Dok. magma.esdm)
Erupsi G. Anak Krakatau pada hari Jumat, 09 Juni 2023. (Dok. magma.esdm)

Sementara itu, Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono saat membacakan sambutan Gubernur DIY di acara yang sama menyebutkan, untuk mendukung penerbangan menghadapi bencana vulkanologi, terdapat sejumlah teknologi yang dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan keselamatan.

Diantaranya, Pemantauan Cuaca Satelit, Sistem Pendeteksian Awal, Model Prediksi Vulkanik, Sistem Informasi Geografis (GIS), dan Komunikasi Satelit.

"Sebagai negara yang memiliki sejumlah gunung berapi aktif, Indonesia memerlukan pendekatan yang canggih dan terkini dalam menghadapi ancaman ini," kata Benny dikutip dari situs resmi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Dalam hal ini, BMKG memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan peringatan dini, yang dapat menyelamatkan nyawa dan harta benda, terutama di sektor penerbangan," pungkasnya.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bahaya, BMKG Ingatkan Debu Vulkanik dari 5 Gunung Berapi Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular