Kemenhub Bocorkan Rencana KRL Disambung Sampai Karawang
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah lewat Kementerian Perhubungan berencana untuk memperpanjang Kereta Rel Listrik (KRL) sampai Karawang. Saat ini, KRL hanya beroperasi mentok sampai Stasiun Cikarang.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengungkapkan studi perpanjangan KRL sampai Karawang tengah dilakukan. Lalu berapa biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan proyek KRL sampai Karawang?
"Hal-hal terkait teknis dan anggaran akan diketahui jika sudah ada hasil studi," kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati kepada CNBC Indonesia, Jumat (17/11/2023).
Saat ini Kemenhub tengah melakukan kajian dalam mempertimbangkan proyek KRL sampai Karawang ini bisa terwujud, termasuk kesiapan dalam fasilitas seperti rel. Namun Ia belum bisa merinci apa saja faktor yang disiapkannya.
"Tentu harus ada studi lagi dengan situasi saat ini," terangnya.
Saat ini KRL terjauh untuk area timur ada di stasiun Cikarang, Bekasi. Rencana untuk melebarkan KRL hingga Karawang sudah mencuat sejak beberapa tahun silam, namun terhalang oleh situasi pandemi Covid-19.
"Terkait hal ini masih dalam pembahasan di internal kami. Tahun 2019 memang ada rencana, namun ketika pandemi Covid 19 datang, ada refocusing anggaran dan prioritas program. Sehingga saat ini masih belum bisa dieksekusi," ujar Adita.
Pada 2019 Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendapat usulan perpanjangan rute langsung dari Direktur Utama Kereta Commuter Indonesia (KCI) saat itu Wiwik Widayanti.
Wiwik menyampaikan usulan itu ketika melakukan perjalanan ke Bekasi dengan Budi Karya menggunakan KRL, dari Stasiun Juanda ke lokasi peresmian Stasiun Metland Telaga Murni, Bekasi.
"Warga Karawang sudah minta terus Pak, supaya KRL sampai sana," kata Wiwik, Selasa (13/8/2019), ketika berbincang di dalam rangkaian KRL.
Budi Karya pun menyambut positif dengan membahas hal ini dalam sambutannya. Sejauh ini, rute KRL ke arah timur baru mencapai Cikarang, Kabupaten Bekasi.
"Nanti Insya Allah (KRL) sampai Karawang," ucap Budi Karya kala itu.
(fys/wur)