Wow, RI Bakal Bangun Jaringan Listrik Pintar & Raksasa

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
17 November 2023 15:40
PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah 1( UIP JBT 1 ) terus kebut pembangunan konstruksi pembangkit listrik dan jaringan transmisi di Regional Jawa Bagian Tengah (Jawa Barat, Jawa Tengah Dan Daerah Istimewa Yogyakarta). 

Salah satunya ditunjukkan dengan progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede 2 x 55 MW yang saat ini sudah mencapai 73,18 %. 

Terletak di Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. PLTA Jatigede telah berhasil menyelesaikan pekerjaan Top Heading Excavation (penggalian saluran air di headrace tunnel) sepanjang 2.218,73 m telah berhasil tembus pada oktober 2019. Hal ini merupakan salah satu miles stone penting dalam progres pengerjaan PLTA. 

PLN UIP JBT I terus berupaya semaksimal mungkin menyelesaikan proyek pembangkit listrik, khususnya pembangunan PLTA sebagai upaya peningkatan bauran energi baru terbarukan. PLTA Jatigede 2 x 55 MW akan jadi produk pertama dari PLN UIP JBT I yang ditargetkan selesai pada tahun 2020 dan dapat mendukung upaya pemerintah mencapai rasio elekstrifikasi 100% pada tahun 2020.

Headrace Tunnel berfungsi sebagai terowongan penghubung penampungan air dengan penstock, juga terhubung dengan power station. Lewat terowongan ini, air tampungan waduk Jatigede mengalir menuju penstock dan seterusnya memutar turbin pembangkit listrik. 

Target penyelesaian pekerjaan dalam waktu dekat untuk PLTA Jatigede yakni pelapisan dinding terowongan menggunakan beton. 

Sejak pembangunannya, hingga 2019, PLTA Jatigede berhasil menyerap tenaga kerja hingga 980 orang, dan jumlah ini akan terus bertambah seiring makin banyaknya pekerjaan dan target selesai. 

Diharapkan nantinya PLTA jatigede mampu meningkatkan kapasitas dan keandalan pasokan energi listrik di daerah Jawa Barat dan sekitarnya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede 2 x 55 MW (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan PT PLN (Persero) berencana membangun super grid dan smart grid untuk mendukung pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Parada Hutajulu mengatakan saat ini pemerintah tengah menggodok proyek smart grid untuk bisa memindahkan pemanfaatan EBT yang terletak jauh di pusat kebutuhan listrik di Indonesia.

"Tapi paling tidak bisa diabaikan adalah bagaimana mengevakuasi energi listrik dari lokasi potensi itu dibawa ke pusat demandnya. Yang sekarang masih digodok yaitu super grid itu. Makanya tadi itu disepakati bahas itu adalah infrastruktur utama, atau infrastruktur dasar," ujar Jisman saat di Gedung DPR RI, Jakarta, dikutip Jumat (17/11/2023).

Selain itu, dia mengatakan selain super grid, saat ini juga tengah digodok proyek smart grid. Jisman mengatakan kedua proyek tersebut saling berkaitan untuk mengembangkan proyek EBT dalam negeri.

"Smart grid, ya itu (super grid) memang ada kaitannya dengan smart grid. Sekarang kita kan lagi mendorong ini. Tadi juga di kesimpulan ada itu ya. Jadi supergrid dan smart grid," tambahnya.

Di lain sisi, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan pihaknya tengah mengembangkan potensi energi baru dan terbarukan sebagai sumber energi pembangkit listrik.

Untuk bisa mengoptimalisasi potensi EBT tersebut, Indonesia harus membangun smart grid terlebih dahulu sebagai antisipasi penetrasi EBT di Indonesia. Tanpa smart grid, Darmawan menyebut masuknya sumber energi surya dan angin secara masif akan membuat sistem menjadi rentan dan rawan.

Penambahan pembangkit khususnya untuk solar dan wind, akan memberi tekanan cukup besar pada sistem grid PLN. Misalnya untuk pembangkit solar, kapasitas dimulai dari 50% pada pukul 8.00, lalu menjadi 100% pukul 10.30, kemudian turun lagi saat jam 14.00 di level 60%, dan kembali menurun pukul 16.30.

"Jadi, ada fluktuasi yang disebut intermittensi dan harus ditangani dengan berbagai upaya. Pertama, ialah smart power plant dan flexible generation," tuturnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (15/11/2023).


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Bakal Bangun Jaringan Listrik Raksasa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular