
Terciduk! AS Diam-Diam Borong Produk Minyak Asal Rusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pentagon diketahui mengabaikan sanksi Washington terhadap minyak Rusia. Pasalnya, markas besar Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) tersebut terus membeli produk minyak bumi asal Rusia.
Investigasi Washington Post pada Selasa (14/11/2023) mengungkapkan Pentagon mengambil jalur memutar ke pemasok minyak militer AS meskipun ada embargo yang sedang berlangsung.
"Produk minyak bumi yang terbuat dari minyak Rusia terus mengalir melalui pemasok bahan bakar utama Pentagon, kilang Motor Oil Hellas di Laut Aegea di Yunani. Bahan bakar penting tersebut dikirim dari pelabuhan Laut Hitam Rusia melalui fasilitas penyimpanan minyak di Turki," lapor media tersebut yang mengutip data pelacakan kapal.
Rute tersebut dilaporkan membantu menyamarkan produk minyak asal Rusia, karena produk tersebut "berpindah tangan beberapa kali sebelum mencapai Yunani". Di atas kertas, kilang Motor Oil Hellas mengambil bahan bakar dari terminal pengiriman Dortyol di Turki.
Catatan pelacakan kapal dan data perdagangan mengungkapkan bahwa sejak sanksi Uni Eropa (UE) dan G7 terhadap produk minyak bumi Rusia mulai berlaku pada Februari lalu, pengiriman Rusia ke Dortyol berjumlah 2,7 juta barel, atau lebih dari 69% bahan bakar minyak yang dikirim melalui laut.
"Saya tidak melihat kemungkinan kesimpulan lain selain bahan bakar Rusia akan masuk ke Motor Oil Hellas," kata Robert Auers, analis pasar bahan bakar olahan di perusahaan riset RBN Energy, yang membenarkan temuan Washington Post, seperti dikutip Russia Today.
Setidaknya lima pengiriman dari Rusia ke terminal Dortyol tahun ini awalnya dikirim oleh perusahaan minyak Rusia Rosneft. Setelah dimuat ke kapal tanker, setiap kargo kemudian dibeli oleh sebuah perusahaan yang berbasis di Uni Emirat Arab.
Bahan bakar tersebut tidak lagi ditandai sebagai bahan bakar Rusia ketika tiba di Yunani, tempat bahan bakar tersebut dimurnikan dan dicampur menjadi pasokan yang dibeli oleh militer AS.
"Jumlah pasti bahan bakar minyak asal Rusia dalam produk yang dibeli Pentagon tidak dapat ditentukan. Produk-produk tersebut dimurnikan menggunakan berbagai bahan yang tidak dapat semuanya dilacak melalui produksi," tulis Washington Post.
Laporan media itu, mengutip data kontrak federal, menyebut sejak embargo AS terhadap minyak Rusia mulai berlaku pada awal Maret 2022, Pentagon telah menandatangani kontrak baru senilai hampir US$1 miliar (Rp15,5 triliun) dengan Motor Oil Hellas.
Lebih dari satu juta barel bahan bakar jet juga telah dikirim dari kilang Yunani ke pembeli pemerintah dan korporat di Italia, Perancis, Spanyol, dan Inggris sejak larangan produk minyak Rusia diberlakukan pada Februari.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Siap Jatuhkan 'Bom' Baru untuk Rusia, Incar Harta Karun Putin
