
Uang Petani Sawit Bisa Hilang Rp60 Triliun Karena Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Gulat ME Manurung memperkirakan, ada sekitar Rp60 triliun nilai sawit produksi petani swadaya yang berpotensi hilang setiap tahunnya. Sebagai efek harga yang selalu berfluktuasi tajam, sebelum adanya bursa CPO Indonesia.
Angka itu, katanya, berasal dari selisih harga tandan buah segar (TBS) sawit petani swadaya dengan produksi petani bermitra dan perusahaan perkebunan sawit.
"Pasca-berdirinya bursa CPO harga TBS jadi lebih stabil. Karena ada saingan dari harga lain," ujar Gulat dalam Special Dialogue CNBC Indonesia, 'Menata Masa Depan Kelapa Sawit Indonesia' di Jakarta, Kamis (16/11/2023).
![]() Suasana Special Dialogue 'Menata Masa Depan Sawit Indonesia, di Jakarta Kamis (16/11/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)gue 'Menata Masa Depan Sawit Indonesia, di Jakarta Kamis (16/11/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo) |
"Coba perhatikan, harga TBS petani swadaya itu bisa selisihnya sampai Rp500-600 per kilogram (kg). Kalau dikalikan luas 8,6 juta hektare, sebulan ada Rp60 triliun yang hilang. Uang petani swadaya di situ," tambah Gulat.
Dia pun meminta pemerintah segera mencari penyebab utama dalamnya selisih harga TBS petani swadaya tersebut.
"Kami tidak berharap harga yang tinggi, tapi harga yang sebenarnya. Kami berharap regulasi melihat permasalahannya. Sampai kapan supaya harga bisa mendekati sama?" tukas Gulat.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pak Mendag, Ini Syarat Agar Bursa CPO RI Bisa Diakui Dunia!