Bos Pengusaha Makanan Ungkap Penyebab Sebenarnya PHK Nestle
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman mengungkapkan alasan di balik pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh PT Nestlé Indonesia. Dia pun membantah PHK itu ada kaitannya dengan efek domino perang Israel-Hamas.
"Saya sudah konfirmasi dengan pihak Nestle. Sebenarnya, PHK ini karena biaya yang terus meningkat cukup tinggi, Sehingga mereka melakukan upaya-upaya untuk memangkas biaya produksi," kata Adhi kepada CNBC Indonesia, Rabu (15/11/2023).
Salah satunya, lanjut Adhi, Nestle kemudian melakukan otomasi. Menurutnya, langkah ini memang menjadi tuntutan industri yang harus dilakukan untuk menekan biaya produksi.
"Dan, menurut saya yang dilakukan Nestle sudah baik. Mereka memang di satu sisi akan mengalihkan tenaga kerjanya itu untuk mengisi kebutuhan ekspansi di sini. Tapi, mereka juga menawarkan golden shake hand (menawarkan pensiun dini). Dan itu sudah bagus, " ujar Adhi.
Adhi pun mengingatkan, saat ini, industri pengolahan, termasuk industri makanan dan minuman memang tengah menghadapi berbagai tantangan global. Mulai dari perubahan iklim, hingga meningkatnya tensi geopolitik.
Dia pun berharap pemerintah fokus untuk menjaga kondisi di dalam negeri tetap baik dan stabil agar pertumbuhan industri tetap terjaga, sehingga berdampak baik bagi perekonomian nasional.
Sebelumnya diberitakan, PT Nestle Indonesia melakukan PHK terhadap karyawannya di Kejayan, Jawa Timur per 31 Oktober 2023.
"Nestlé telah beroperasi di Indonesia sejak 1971. Selama lebih dari 50 tahun, kami telah menciptakan manfaat bersama untuk konsumen, karyawan, mitra bisnis, dan bumi. Saat ini, perusahaan sedang melakukan penyesuaian bisnisnya sehingga menjadi lebih tangkas dan efisien dapat terus memberikan peluang untuk dapat terus tumbuh dalam jangka waktu ke depannya," kata Manajemen Nestle dalam keterangan tertulis dikutip Rabu (15/11/2023).
(dce/dce)