Pesta 'Durian Runtuh' Bubar, Ekspor RI Jatuh 10,4%!

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
Rabu, 15/11/2023 11:27 WIB
Foto: Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat kontainer di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (4/3/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekspor Indonesia merosot cukup dalam pada Oktober 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor turun 10,43% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau secara year on year (yoy) menjadi US$ 22,15 miliar.

"Tren pelemahan ekspor masih berlanjut," ungkap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Rabu (15/11/2023)


Pada Oktober 2023, ekspor ekspor migas tercatat US$ 1,37 miliar dan ekspor nonmigas US$ 20,78 miliar. Sementara pada Oktober 2022, ekspor migas US$ 1,29 miliar dan non migas US$ 23,44 miliar.

Dilihat lebih rinci berdasarkan sektor, maka penurunan terjadi pada semua sektor. Di mana industri pengolahan adri US$ 17 miliar menjadi US$ 16,14 miliar dan pertambangan dari US$5,97 miliar menjadi US$ 4,26 miliar.

Foto: RILIS BPS 15 November 2023. (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistics)
RILIS BPS 15 November 2023. (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistics)

Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan juga alami situasi serupa, dari US$ 480 juta menjadi US$ 370 juta.

Pada komoditas unggulan ekspor Indonesia, batu bara dan minyak kelapa sawit alami penurunan tajam. Hal ini seiring dengan harga kedua komoditas tersebut yang jatuh. Masing-masing penurunan ekspor sebesar 38,02% dan 33,77%.

Kedua komoditas tersebut sebelumnya alami lonjakan harga hingga menjadi durian runtuh bagi perekonomian dalam negeri.

Foto: RILIS BPS 15 November 2023. (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistics)
RILIS BPS 15 November 2023. (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistics)

(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Surplus Neraca Dagang RI April 2025 Susut, Tersisa USD 150 Juta