Internasional

PM Inggris Pecat Menteri Anti-Palestina Suella Braverman

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
14 November 2023 07:00
A handout photograph released by the UK Parliament shows Britain's Home Secretary Suella Braverman giving a statement on former British police officer David Carrick, who was sacked after admitting being a serial rapist, in the House of Commons, in London, on January 17, 2023. - British police officer David Carrick who admitted being a serial rapist was formally sacked on January 17, 2022, as the government called on forces across the country to root out the criminal and corrupt in their ranks. Carrick's guilty plea to 24 counts of rape against 12 women and a string of other sex offences over two decades has caused widespread shock, undermining public faith in the police. (Photo by JESSICA TAYLOR / UK PARLIAMENT / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE - NO USE FOR ENTERTAINMENT, SATIRICAL, ADVERTISING PURPOSES - MANDATORY CREDIT
Foto: Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman memberikan pernyataan tentang mantan perwira polisi Inggris David Carrick. (AFP/JESSICA TAYLOR)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak memecat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Suella Braverman. Pemecatan terjadi lantaran wanita berusia 43 tahun itu menuduh polisi terlalu lunak terhadap pengunjuk rasa pro-Palestina.

Pemerintah Inggris mengatakan pada Senin (13/11/2023) Braverman telah dicopot dari jabatannya sebagai bagian dari perombakan kabinet menjelang pemilihan umum tahun depan.

"Merupakan hak istimewa terbesar dalam hidup saya untuk menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri," kata Braverman sesaat setelah kabar pemecatannya terdengar, seperti dikutip Al Jazeera.

"Saya akan menyampaikan lebih banyak hal pada waktunya nanti," tambahnya.

Sunak sendiri telah mendapat tekanan yang semakin besar untuk memecat Braverman, seorang tokoh sayap kanan yang vokal, setelah banyak pihak menuduhnya meningkatkan ketegangan selama berminggu-minggu atas demonstrasi pro-Palestina yang kontroversial dan protes balasan yang terjadi di Inggris.

Braverman, yang ditunjuk pada jabatan tersebut ketika Sunak menjadi perdana menteri pada 25 Oktober 2022, digantikan oleh Menteri Luar Negeri James Cleverly. Adapun posisi Cleverly yang ditinggalkan tersebut akan diisi oleh mantan PM Inggris David Cameron.

Braverman sendiri telah memicu kontroversi selama masa jabatannya. Ia mengambil sikap garis keras khususnya terhadap imigrasi dan sering terlibat dalam isu perang budaya yang dianggap memecah belah para pemilih.

Tokoh sayap kanan tersebut menyerang para pengkritiknya dengan menyebutnya sebagai "wokerati pemakan tahu" yang liberal tak lama setelah dia dilantik. Ia bahkan mengatakan bahwa mengirim pencari suaka ke Rwanda adalah "impian" dan "obsesinya".

Namun posisinya makin tidak dapat dipertahankan setelah pekan lalu dia menulis artikel surat kabar yang menuduh polisi bias terhadap kelompok sayap kiri. Artikel tersebut disebut-sebut diterbitkan tanpa persetujuan Sunak.

Hal ini dituding memicu ketegangan menjelang protes akhir pekan atas perang Israel di Gaza, yang disertai dengan kekerasan oleh kelompok sayap kanan yang kontra-demonstran. Akibat artikelnya, muncul dorongan seruan agar dia dipecat dari jabatannya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sosok Suella Braverman, Eks Mendagri Inggris Anti-Palestina

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular