Heboh Helikopter Apache Israel Serang Warga Sendiri 7 Oktober

Jakarta, CNBC Indonesia - Eskalasi di wilayah Gaza terus meningkat setelah Israel membombardir wilayah itu dengan sporadis. Ini dilakukan Tel Aviv untuk menghancurkan kelompok milisi Gaza, Hamas, yang menyerang Negeri Yahudi itu pada 7 Oktober lalu dan menewaskan 1.400 warga serta menyandera 239 warga..
Namun terungkap fakta baru di balik serangan itu. Sebuah video rekaman menunjukan seorang pilot Israel yang justru menyerang warganya sendiri saat Hamas melakukan serangan.
Insiden ini terjadi saat Hamas menyerbu festival Nova. Saat itu, Israel merespon dengan menurunkan helikopter Apache dan drone bersenjata Zik untuk membendung serangan kelompok milisi itu agar tidak meluas.
Namun, menurut laporan yang dimuat media berbahasa Ibrani, Yedioth Ahronoth, drone dan helikopter itu menyerang dengan membabi buta dan tidak selektif. Akibatnya, ada korban tewas yang jatuh dari pihak Israel sendiri.
"Kecohan Hamas (dalam menyamar seperti warga Israel) berhasil dalam jangka waktu yang cukup lama hingga Apache harus melewati semua pembatasan. Baru sekitar pukul 09.00 beberapa dari mereka mulai menyerang teroris dengan meriam mereka sendiri, tanpa izin dari atasan," tulis surat kabar itu dikutip The Cradle, Senin (13/11/2023).
"Kecepatan tembakan terhadap ribuan teroris pada awalnya sangat besar, dan hanya pada titik tertentu pilot mulai memperlambat serangan dan dengan hati-hati memilih target," tambah surat kabar tersebut.
Kejadian ini pun juga dikonfirmasi oleh seorang warga pemukiman Yahudi Kibbutz Be'eri, Yasmin Porat. Ia menyebut warga sipil Israel juga dibunuh oleh pasukan keamanan mereka.
"Mereka melenyapkan semua orang, termasuk para sandera," kata ibu tiga anak ini kepada Kan. "Terjadi baku tembak yang sangat, sangat hebat."
Sementara itu, serangan balasan Israel kepada Hamas disinggung dalam komentar pada tanggal 7 Oktober oleh juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari. Ia menggambarkan bagaimana tentara Israel menghadapi "situasi penyanderaan" dengan menggunakan serangan udara dan pasukan darat.
"Upaya utamanya adalah menghilangkan semua orang yang menyusup ke Israel dan mencoba kembali ke Jalur Gaza. Pertama-tama, kami akan menyerang dari udara, dan kemudian juga dengan alat berat," tambahnya.
Menanggapi situasi penyanderaan dengan daya tembak yang besar membuat sebagian pihak khawatir akan keselamatan sandera. Meski begitu, Menteri Keuangan dan pemimpin pemukim Israel yang berpengaruh, Bezalel Smotrich, meminta tentaranya menyerang tanpa mempertimbangkan tawanan
"(Ia) mendesak tentara Israel untuk memukul Hamas secara brutal dan tidak mempertimbangkan masalah para tawanan secara signifikan dalam rapat kabinet pada tanggal 7 Oktober ketika serangan Hamas masih berlangsung," tulis laporan The Cradle.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai Negara Evakuasi Warga dari Israel: Eropa-Amerika-Asia
