Aksi Nyata PLN Kurangi Emisi: Bangun PLTS Apung Raksasa!
Purwakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) mengungkapkan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata berkapasitas 192 Mega Watt peak (MWp) akan berkontribusi mengurangi sumbangan emisi karbon di Indonesia.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa proyek tersebut merupakan proyek kerja sama antara PLN melalui Subholding PLN Nusantara Power (51%) dan perusahaan internasional asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar (49%).
Darmawan mengatakan, proyek PLTS Terapung yang digadang-gadang sebagai PLTS Terapung terbesar di Asia Tenggara (ASEAN) dan terbesar no.3 dunia ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi dampak perubahan iklim akibat emisi.
"Ini adalah kerja sama internasional dalam rangka berkontribusi mengurangi emisi GRK dan mengurangi perubahan iklim," jelasnya di sela acara Peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, Purwakarta, Kamis (9/11/2023).
Dia mengungkapkan bahwa proyek tersebut juga menjadi upaya PLN untuk menyediakan listrik energi bersih dalam negeri agar bisa menarik investor lebih banyak untuk berinvestasi di Tanah Air.
"Memastikan membangun kapasitas nasional, sehingga menciptakan lapangan kerja, mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran rakyat," tambahnya.
PLTS Terapung terbesar di ASEAN ini dipasang di atas Waduk Cirata dengan luas 200 hektare. Dibangun sejak 2021, PLTS ini berada di tiga kabupaten di Jawa Barat, yaitu Purwakarta, Cianjur, dan Bandung Barat.
Proyek PLTS senilai US$ 145 juta tersebut akan memproduksi listrik "hijau" sebesar 245 Giga Watt hour (GWh) per tahun dan mengurangi emisi karbon 214.000 ton CO2 per tahun.
Seperti diketahui, PLTS Terapung Cirata dinilai akan membantu masyarakat mendapatkan pasokan listrik yang lebih hijau. Selain itu, proyek ini juga akan memberikan kontribusi penambahan bauran energi baru terbarukan (EBT) sebagai wujud komitmen dan kepedulian negara terhadap lingkungan serta keberlanjutan.
PLTS ini terdiri dari 13 pulau/arrays dengan lebih dari 340 ribu panel surya yang dapat menghasilkan listrik untuk disalurkan ke lebih dari 50 ribu rumah. Ribuan tenaga kerja dan UMKM lokal pun ikut menjadi bagian dari pembangunan proyek ini.
Kemudian, tarif PLTS Terapung Cirata sangat kompetitif dan akan meningkatkan kemandirian melalui pemanfaatan energi dari sumber daya alam lokal. Bahkan, proyek ini akan membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam pengembangan energi hijau baik melalui Renewable Energy Certificate (REC) PLN maupun perdagangan karbon.
(wia)