Fresh Graduate, Tahun Depan Porsi CPNS Terbesar untuk Anda!
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas memastikan, rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) pada tahun depan akan didominasi lulusan baru atau fresh graduate.
Diperkirakan, pada 2024, total kebutuhan ASN akan sebanyak 1,3 juta orang. Meski begitu, Anas belum bisa merincikan porsi untuk formasi CPNS maupun PPPK pada tahun itu, termasuk untuk porsi kebutuhan tenaga fresh graduate sebagaimanan tahun ini yang hanya 20%.
"Saya mohon maaf kepada teman-teman yang fresh graduate, karena tahun ini belum bisa buka formasi lebih banyak lagi sebagaimana harapan, tapi Insya Allah tahun 2024 saya sudah minta kepada BKN, kepada tim SDMA di Kementerian PANRB," kata Anas di Kantor Pusat BKN, Jakarta, Kamis (9/11/2023).
"Kita akan buat kebijakan lebih besar lagi untuk rekrutmen fresh graduate di tahun 2024. Tahun ini masih 80 persen untuk honorer karena sebagian besar telah mengabdi," tegasnya.
Kendati begitu, Anas memastikan, formasi CASN untuk para fresh graduate tahun depan akan banyak di lini-lini pelayanan publik. Tujuannya untuk mendorong target perioritas pemerintah seperti pembangunan sektor pariwisata.
"Tapi untuk persentasenya berapa, kita sedang akan hitung. Tetapi untuk fresh graduate akan kita perbanyak terutama di lini-lini pelayanan, di bawah, yang bisa mendorong target prioritas pemerintah. Contoh kemarin salah satunya selama ini yg belum terpiikir di sektor pariwisata," ucap Anas.
Selain kebutuhan CASN untuk mendorong pengembangan lima destinasi pariwisata prioritas, Anas memastikan, kebutuhan CASN 2024 untuk fresh graduate juga untuk talenta digital, seperti untuk memperkuat keamanan siber.
"Jadi ada lima destinasi pariwisata prioritas tetapi SDM pariwisatanya enggak dirambah. kita kemarin sudah diskusikan. Begitu juga cyber security, selama ini kita ngomong digital tapi pengamanan datanya tidak diurus. maka penambahan untuk pengamanan data di BSSN yang anak-anak sekolah di cyber security, ke depan akan kita tampung, masukan di sini," ucapnya.
Anas juga memastikan, untuk kebutuhan di sektor pelayanan publik lainnya tentu juga ada. Namun, dia menekankan porsi kebutuhan CASN tentu tidak dapat menampung seluruh kemauan para angkatan kerja nasional, dan bukan sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah pengangguran.
"Memang tidak bisa memenuhi harapan publik yang besar, karena ASN bukan lembaga penampung pengangguran. jadi siklusnya, logikanya sudah kita rubah, jadi birokrasi supaya profesional, kita rekrut yang hebat-hebat supaya bisa menyiapkan layanan yang bagus, supaya ke depan bisa cepat, lincah, sehingga investasi masuk, lapangan kerja masuk," tegas Anas.
(haa/haa)