BI Catat Penjualan Eceran September Alami Kontraksi 1,5%

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
09 November 2023 10:20
FILE PHOTO - The logo of Indonesia's central bank, Bank Indonesia, is seen on a window in the bank's lobby in Jakarta, Indonesia September 22, 2016.  REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo
Foto: REUTERS/Iqro Rinaldi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja penjualan eceran pada Oktober 2023 diprakirakan meningkat. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober sebesar 206,3, atau secara tahunan tumbuh 1,8% (yoy). Namun, secara bulanan, kinerja penjualan eceran kontraksi 1,5%. 

Erwin Haryono, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), menegaskan peningkatan kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, Suku Cadang dan Aksesori, serta Makanan, Minuman dan Tembakau.

"Secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran diprakirakan meningkat sebesar 2,6% (mtm), didorong oleh beberapa kelompok seperti Makanan, Minuman dan Tembakau serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya sejalan dengan peningkatan permintaan dalam negeri, persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal, dan kelancaran distribusi," papar Erwin dalam rilis resmi BI, Kamis (9/11/2023).

Lebih lanjut, pada September 2023, IPR tercatat sebesar 201,1 atau secara tahunan tumbuh 1,5% (yoy).

Tetap kuatnya kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh Subkelompok Sandang, Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang tumbuh lebih tinggi.

Secara bulanan, penjualan eceran mengalami kontraksi 1,5% (mtm), setelah bulan sebelumnya tumbuh 0,4% (mtm).

Subkelompok sandang tercatat kontraksi sebesar 3,7%, diikutil oleh kelompok bahan bakar kendaraan bermotor yang turun 2,2%, suku cadang dan aksesori serta makanan, minuman dan tembakau yang kontraksi 1,6%.

"Kinerja penjualan eceran yang menurun terutama terjadi pada Subkelompok Sandang, Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Suku Cadang dan Aksesori," papar Erwin.

Dari sisi harga, BI melihat tekanan inflasi pada Desember 2023 dan Maret 2024 diprakirakan meningkat.

Hal ini, kata Erwin, diindikasikan oleh Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Desember 2023 dan Maret 2024 masing-masing sebesar 131,2 dan 133,0, lebih tinggi daripada IEH bulan sebelumnya masing-masing sebesar 119,9 and 129,7.

Responden menginformasikan peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan harga seiring dengan periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal, libur akhir tahun dan sekolah, serta momentum bulan Ramadan pada 2024.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Didorong Mamin, Penjualan Eceran Diramal Makin Moncer!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular