Andalkan Mahfud, Ganjar Ingin Ekonomi RI 'Ngebut 350 Km/Jam'
Jakarta, CNBC Indonesia - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md menyatakan dalam beberapa tahun ini pemerintah telah membangun infrastruktur secara masif. Namun, pembangunan infrastruktur itu dianggap belum bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara signifikan.
"Apakah infrastruktur ini sudah bisa memutar alat produksi kita, mesin ekonomi kita? Kalau kita lihat grafik memang ada pertumbuhan ekonomi, tapi pertumbuhan ini karena pembangunan infrastruktur," kata Sekretaris Eksekutif TPN Ganjar-Mahfud, Heru Dewanto dalam acara Your Money Your Vote CNBC Indonesia, Rabu (8/11/2023).
Heru menilai hal tersebut tentu salah sasaran. Sebab, pembangunan infrastruktur seharusnya tidak menjadi tujuan pembangunan, melainkan alat untuk mencapai tujuan. "Tujuannya apa, menggerakkan perekonomian, menggerakkan industri kita, ini yang belum terlihat," ujar dia.
Heru menyebut Ganjar-Mahfud punya strategi untuk menyelesaikan persoalan itu. Cara pertama, kata dia, adalah memperbaiki konektivitas infrastruktur di Indonesia dengan infrastruktur global. Kesinambungan infrastruktur itu dia ibaratkan seperti membangun jalan tol.
Setelah konektivitas itu rampung, dia mengatakan Ganjar akan menyiapkan mesin perekonomian yang bisa melaju kencang. "Kalau jalan tol dengan speed limitnya 350 kilometer/jam sudah selesai, kita perlu mobil dengan kemampuan berlari 350 km/jam juga, kalau hanya 100 km/jam kenapa kita bangun jalan tol dengan speed limit 350?" kata dia.
Heru mengatakan Ganjar akan mengandalkan Mahfud Md untuk membuat mesin perekonomian Indonesia bisa lebih ngebut. Caranya, dengan memanfaatkan pengalaman Mahfud dalam reformasi hukum dan birokrasi. Dia mengatakan reformasi tersebut amat dibutuhkan untuk memberikan kepastian hukum di Indonesia.
Dengan kepastian hukum yang terjamin, maka investasi diharapkan akan mengalir deras ke dalam negeri yang pada akhirnya menjadi penopang pertumbuhan ekonomi.
"Bagaimana mesin ini kita bangun lebih kuat dan cepat, makanya di sini ada Pak Mahfud. Pak Mahfud sangat kita harapkan memberikan kepastian hukum, tadi ada pertanyaan investasi dari mana, kepastian hukum dan reformasi birokrasi, serta digitalisasi birokrasi adalah langkah untuk mempercepat mesin ekonomi kita," katanya.
Sebelumnya, pasangan Ganjar-Mahfud memiliki visi-misi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 7%. Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal menilai target pertumbuhan pasangan ini paling ambisius ketimbang 2 calon presiden lainnya, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Dia mengatakan target tersebut mungkin akan sulit dicapai tanpa strategi yang tepat. Dia mengatakan sejak 1998, Indonesia tidak pernah lagi mencapai tingkat pertumbuhan 7% per tahunnya.
"Saya melihat dari sisi visi-misi ekonomi di antara yang 3, ini memang Pak Ganjar yang dari sisi visi-misi target-targetnya yang paling tinggi-lah," kata Faisal.
Heru menuturkan target pertumbuhan ekonomi 7% adalah keharusan agar Indonesia bisa keluar dari negara berpenghasilan menengah. Dia mengatakan waktu yang dimiliki Indonesia untuk bisa keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah itu sudah tak lama lagi, mengingat waktu yang dimiliki untuk memanfaatkan bonus demografi tinggal 13 tahun lagi.
"Peluang kita setelah 30 tahun tertahan di kelompok negara penghasilan menengah adalah memanfaatkan bonus demografi ini yang hanya datang sekali dalam siklus banyak negara di dunia ini," paparnya.
(haa/haa)