Toyota Punya Senjata Rahasia Baru, Kendaraan Ini Disiapkan

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
08 November 2023 16:40
Pengembangan Mobil Berbahan Bakar Hidrogen
Foto: Dok: Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrikan mobil Jepang Toyota diam-diam tengah menyiapkan kendaraan berbasis energi pengganti bensin selain kendaraan elektrifikasi.

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam menyebut bahwa Indonesia memiliki potensi lain dalam pengembangan energi hijau, yakni hidrogen.

"Dengan berbagai strategi hidrogen nasional yang dilakukan semua pihak, nyatanya Indonesia memiliki peluang besar dalam pengembangan hidrogen hijau agar tak tertinggal dengan kompetisi global," ujar Bob Azam dalam seminar nasional UGM yang disiarkan online, Rabu (8/11/23).

Toyota pun tengah menyiapkan kendaraan Internal Combustion Engine (ICE) selain bensin, melainkan dengan mesin pembakaran internal bertenaga hidrogen (Hidrogen Internal Combustion Engine/HICEV). Caranya dengan menyiapkan Toyota Mirai yang mulai diproduksi secara massal pada 10 tahun lalu tepatnya di tahun 2014. Toyota Mirai merupakan kendaraan berbasis Fuell Cell Electric Vehicle (FCEV) yang tidak lagi mengandalkan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Toyota Mirai yang didesain sebagai mobil berteknologi motor listrik dan berbahan bakar hidrogen hingga saat ini sudah hadir dengan generasi ke-2 yang diluncurkan pada tahun 2019 silam. Selain teknologi FCEV, Toyota juga tengah mengembangkan kendaraan dengan mesin pembakaran internal bertenaga hidrogen (Hidrogen Internal Combustion Engine/HICEV) yang menandai langkah baru dalam teknologi Toyota untuk mencapai komitmen pencapaian NZE global pada 2050.

Pemanfaatan hidrogen ini juga sejalan dengan misi dekarbonisasi sektor manufaktur yang ditargetkan Kementerian Perindustrian RI pada tahun 2050 atau sepuluh tahun lebih dini dari target yang dicanangkan.

Di sisi lain, Kementerian ESDM (Energi Sumber Daya dan Mineral) telah menjalankan program Renewable Energy Based in Industrial Development (REBID) dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga air, tenaga surya, panas bumi, biomassa, dan hydrogen.

"Dalam pengejaran Net Zero Emission di Indonesia, multi-parties sudah bergerak untuk membuat 3 ekosistem yakni Biofuel, Baterai, Hidrogen. Untuk Hidrogen sudah ada Pertamina, PLN, Pabrik Pupuk, dan Samator. Dengan berbagai strategi hidrogen nasional yang dilakukan semua pihak, nyatanya Indonesia memiliki peluang besar dalam pengembangan hidrogen hijau agar tak tertinggal dengan kompetisi global," kata Bob Azam.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Dihantam Skandal Beruntun, Ada Apa Dengan Toyota?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular