Anies Soroti Ketimpangan Ekonomi RI, Waspada Picu Balkanisasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon presiden (capres) 2024 Anies Baswedan mengatakan Indonesia memiliki sejumlah pekerjaan rumah di sektor ekonomi yang harus segera diselesaikan agar tidak berujung pada perpecahan seperti yang terjadi di kawasan Balkan, Eropa.

Hal tersebut diungkapkan dalam acara Sarasehan 100 Ekonom INDEF yang digelar bersama CNBC Indonesia pada Rabu (8/11/2023).

Menurutnya, masalah ekonomi seperti ketimpangan yang tinggi bisa berakibat fatal. Dia mengambil contoh Balkanisasi, atau terjadinya fragmentasi wilayah seperti pecahnya kawasan Balkan menjadi beberapa negara.

Baca: Anies: Pertumbuhan Ekonomi RI Belum Selesaikan Pengangguran

"Balkanisasi tahun 1990-an itu diawali bukan dari political problem, tapi diawali ekonomi," tuturnya.

Menurutnya, terjadi ketimpangan ekonomi yang sangat lebar antar wilayah di Balkan. Hal itu kemudian ditumpangi oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan politik sehingga terjadi Balkanisasi.

"Disparitas ekonomi itu dibiarkan terus-menerus sehingga ditumpangi. Karena itu, membereskan ketimpangannya itu urgen untuk segera diselesaikan," ujarnya.

Baca: Anies Baswedan: Visi Misi RI 2045 Bukan Hanya Soal Angka PDB!

Adapun contoh paling nyata dari Balkanisasi adalah pecahnya Yugoslavia pada awal 1990-an. Keruntuhan Yugoslavia tersebut diawali oleh meninggalnya Presiden Josep Broz Tito yang menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dan politik di kawasan.

Masalah tersebut nyatanya sulit diselesaikan sehingga Yugoslavia akhirnya pecah menjadi menjadi tujuh negara, yakni Kroasia, Bosnia-Herzegovina, Slovenia, Montenegro, Makedonia Utara, Serbia, dan Kosovo.

(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article MK Hapus Ambang Batas Syarat Nyapres, Anies Beri Respons Tak Terduga