Foto Internasional

Buruh Garmen Bangladesh Tuntut Kenaikan Upah, Berujung Maut

Reuters, AP, Getty Images, CNBC Indonesia
Kamis, 09/11/2023 21:55 WIB

Setidaknya tiga buruh garmen tewas dalam demo yang chaos menolak kenaikan gaji yang ditawarkan pemerintah.

1/7 Pekerja garmen berkumpul di sepanjang jalan selama protes di Gazipur pada tanggal 9 November 2023, setelah otoritas Dewan Upah Minimum mengumumkan upah minimum sebesar 12.500 taka ($113) untuk pekerja garmen. Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah pengunjuk rasa pada tanggal 9 November ketika ribuan pekerja garmen Bangladesh menolak kenaikan upah yang

Pekerja garmen berkumpul di sepanjang jalan selama protes di Gazipur pada Kamis (9/11/2023). Demo buruh chaos di Bangladesh, Kamis (9/11/2023). Bahkan, polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata. (-/AFP via Getty Images)

2/7 Pekerja garmen berkumpul di sepanjang jalan selama protes di Gazipur pada tanggal 9 November 2023, setelah otoritas Dewan Upah Minimum mengumumkan upah minimum sebesar 12.500 taka ($113) untuk pekerja garmen. Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah pengunjuk rasa pada tanggal 9 November ketika ribuan pekerja garmen Bangladesh menolak kenaikan upah yang

Para buruh merupakan pekerja garmen yang menolak kenaikan gaji yang ditawarkan pemerintah. Pemerintah menaikkan gaji mereka sebesar 56,25%, padahal buruh menginginkan naik tiga kali lipat. (REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)

3/7 Pekerja garmen berkumpul di sepanjang jalan selama protes di Gazipur pada tanggal 9 November 2023, setelah otoritas Dewan Upah Minimum mengumumkan upah minimum sebesar 12.500 taka ($113) untuk pekerja garmen. Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah pengunjuk rasa pada tanggal 9 November ketika ribuan pekerja garmen Bangladesh menolak kenaikan upah yang

Sekitar 1.000 buruh memang memenuhi kota industri Gazipur, di luar kota Dhaka. Situasi panas setelah para pekerja melemparkan batu bata dan batu ke arah petugas dan menyalakan api di jalan. (REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)

4/7 Pekerja garmen berkumpul di sepanjang jalan selama protes di Gazipur pada tanggal 9 November 2023, setelah otoritas Dewan Upah Minimum mengumumkan upah minimum sebesar 12.500 taka ($113) untuk pekerja garmen. Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah pengunjuk rasa pada tanggal 9 November ketika ribuan pekerja garmen Bangladesh menolak kenaikan upah yang

Para pekerja menginginkan kenaikan menjadi 23.000 taka (sekitar Rp 4,3 juta). Saat ini, buruh perempuan di Bangladesh hanya dibayar sekitar 8.300 taka (sekitar Rp 1,5 juta). Buruh mengatakan kenaikan upah yang diputus pemerintah tidak mampu mengimbangi melonjaknya harga makanan. Başkan tak mencukupi biaya sewa rumah, biaya sekolah dan kesehatan. (REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)

5/7 Pekerja garmen berkumpul di sepanjang jalan selama protes di Gazipur pada tanggal 9 November 2023, setelah otoritas Dewan Upah Minimum mengumumkan upah minimum sebesar 12.500 taka ($113) untuk pekerja garmen. Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah pengunjuk rasa pada tanggal 9 November ketika ribuan pekerja garmen Bangladesh menolak kenaikan upah yang

Melansir laman yang sama protes telah dimulai sejak pekan lalu. Setidaknya tiga pekerja telah tewas sejak protes sementara lima petugas polisi terluka. Serikat pekerja mengatakan mereka mendapatkan ancaman dan penangkapan. Belum ada komentar langsung dari polisi mengenai hal tersebut. (REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)

6/7 Pekerja garmen berkumpul di sepanjang jalan selama protes di Gazipur pada tanggal 9 November 2023, setelah otoritas Dewan Upah Minimum mengumumkan upah minimum sebesar 12.500 taka ($113) untuk pekerja garmen. Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah pengunjuk rasa pada tanggal 9 November ketika ribuan pekerja garmen Bangladesh menolak kenaikan upah yang

Perlu diketahui, sebanyak 3.500 pabrik garmen di Bangladesh menyumbang sekitar 85% dari US$55 miliar ekspor tahunannya. Ini memasok banyak merek terkemuka dunia termasuk Levi's, Zara dan H&M. (REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)

7/7 Pekerja garmen berkumpul di sepanjang jalan selama protes di Gazipur pada tanggal 9 November 2023, setelah otoritas Dewan Upah Minimum mengumumkan upah minimum sebesar 12.500 taka ($113) untuk pekerja garmen. Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah pengunjuk rasa pada tanggal 9 November ketika ribuan pekerja garmen Bangladesh menolak kenaikan upah yang

Sementara itu, sebuah kelompok hak-hak pekerja tekstil berpusat di Belanda Clean Clothes Campaign, menolak tingkat gaji baru buruh Bangladesh dan menyebutnya sebagai "upah miskin". Departemen Luar Negeri AS meminta peninjauan kembali. (Kazi Salahuddin Razu/NurPhoto via Getty Images)