Internasional

Perusahaan Raksasa Pelayaran PHK 10.000 Karyawan, Ada Apa?

luc, CNBC Indonesia
Selasa, 07/11/2023 07:40 WIB
Foto: REUTERS/Murad Sezer

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa pelayaran, Maersk, memberhentikan ribuan pekerjanya karena lemahnya permintaan dan rendahnya harga angkutan barang yang menurunkan pendapatannya. Hal ini menjadi tanda bahwa peningkatan pesat dalam sektor pelayaran yang didorong oleh pandemi kini akan menuju kehancuran.

Salah satu perusahaan pelayaran terbesar di dunia itu mengatakan dalam hasil kuartal ketiganya pada akhir pekan lalu bahwa pendapatannya turun hampir setengahnya menjadi US$12 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Perusahaan asal Denmark tersebut telah memangkas sekitar 6.500 pekerjanya tahun ini karena mereka bergulat dengan "kondisi pasar yang menantang". Adapun perusahaan itu berencana untuk memangkas 3.500 pekerja lagi, dan sebagian besar PHK tersebut akan terjadi dalam delapan minggu ke depan.


Pemotongan gabungan ini akan mengurangi jumlah tenaga kerja perusahaan hingga di bawah 100.000 orang.

"Industri kami menghadapi kondisi normal baru dengan permintaan yang lemah, harga kembali sejalan dengan tingkat historis dan tekanan inflasi pada basis biaya kami," kata Kepala Eksekutif Maersk Vincent Clerc dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN International, Selasa (7/11/2023).

Perusahaan ini mencatatkan rekor laba tahunan pada tahun lalu, namun telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa lonjakan harga pengiriman yang terjadi ketika perekonomian dibuka kembali dari lockdown akibat pandemi, yang melepaskan gelombang permintaan barang yang terpendam, tidak akan bertahan lama.

Menurut Drewry Shipping yang berbasis di London, biaya gabungan pengiriman kontainer berukuran 40 kaki di delapan rute global utama hanya US$1.406 pada pekan lalu. Angka tersebut 54% di bawah levelnya pada minggu yang sama pada 2022.

Maersk juga mengatakan pihaknya memperkirakan laba setahun penuh akan berada pada batas bawah kisaran yang disebutkan sebelumnya, yaitu US$9,5 miliar hingga US$11 miliar.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Hantam Warga RI, Ternyata Ini Alasannya!