Tak Cuma Beras, Pedagang Ungkap Harga Sayur Mulai Terbang

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
06 November 2023 12:49
Penjual sayuran di Pasar Anyar Bogor, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Penjual sayuran di Pasar Anyar Bogor, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Bogor, CNBC Indonesia - Jika sebelumnya harga sayuran merambat naik karena sejumlah wilayah Indonesia dilanda musim kemarau ekstrem efek El Nino. Namun, setelah hujan mulai turun di beberapa wilayah Indonesia harga sayuran justru tetap merambat naik.

Hal ini karena intensitas hujan yang tinggi menyebabkan tanaman sayur  rontok karena terguyur hujan. Akibatnya produksi panen jadi terganggu.

Penjual sayuran di Pasar Anyar Bogor, Jawa Barat, Alan (40) menyebut efek cuaca buruk yang terjadi saat ini telah membuat harga sayuran merambat naik. Bahkan, kenaikannya mencapai empat kali lipat dari harga normalnya.

"Ini belum ada turun-turun lagi (harganya) karena susah. Kemarin cuaca nggak ada hujan, sekarang ada hujan hancur. Kalau tanaman begitu, terlalu banyak hujan hancur, dia waktuya berbunga kena hujan jadi rontok, tapi kalau panas juga nggak jadi (panen) dia," kata Alan saat ditemui CNBC Indonesia di lokasi, Senin (6/11/2023).

Alan membeberkan, kenaikan terjadi pada sejumlah harga sayuran seperti kacang panjang, buncis, wortel, brokoli, timun, kembang kol, hingga pare.

"Itu semua pada naik. Pare aja yang pahit dia naik, jadi Rp20.000 per kg, normalnya kan mulai dari Rp5.000 (per kg). Kalau (pare) ini naiknya sudah berapa bulanan, sudah nggak ngitungin dari kapan. Brokoli sekarang Rp40.000 (per kg), tadinya kan cuman Rp10.000 (per kg). Timun juga, sekarang Rp20.000 per kg, biasanya cuman Rp5.000 per kg. Kembang kol sekarang Rp40.000 (per kg) biasanya cuman Rp10.000 (per kg). Naiknya sampai 4 kali lipat, karena pasokan nggak ada barang," tuturnya.

"Kacang panjang sekarang Rp30.00 per kg. Ini naik, biasanya sekilo cuman Rp10.000. Naiknya tiga kali lipat ini," tambah dia.

Alan menyebut cuaca buruk yang tengah terjadi sekarang ini yang menyebabkan harga pada sayuran menjadi mahal hingga naik empat kali lipat dari harga normalnya.

"Cuaca saja sekarang pokoknya mah, kenaikannya karena cuaca, kalau cuacanya bagus harga rendah, paling biasa (nggak naik). Tapi kalau cuacanya buruk kayak gini, kemarin kan sempat panasnya berkepanjangan gitu jadi buat cocok tanamnya jadi lambat, harusnya sebulan jadi duit, ini (karena kemarau) jadi dua bulan baru bisa panen," jelasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bogor Catat 11 Tanah Longsor Imbas Banjir, 2 Korban Tewas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular