Foto Internasional

Warga Israel Muak dengan Perang, Serbu Rumah Netanyahu

Reuters, CNBC Indonesia
Minggu, 05/11/2023 15:00 WIB

Pemerintah diminta menyetop perang melalui gencatan senjata dan mengupayakan pembebasan sandera.

1/5 Protestors gather against Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu near his residence, as the conflict between Israel and Palestinian Islamist group Hamas continues, in Jerusalem, November 4, 2023. REUTERS/Ammar Awad

Para pengunjuk rasa berkumpul di depan rumah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, di Yerusalem, (4/11/2023). REUTERS/Ammar Awad

2/5 Protestors gather against Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu near his residence, as the conflict between Israel and Palestinian Islamist group Hamas continues, in Jerusalem, November 4, 2023. REUTERS/Ammar Awad

Aksi tersebut sebagai protes kemarahan atas kegagalan pemerintahan yang menyebabkan serangan mematikan oleh kelompok bersenjata Hamas terhadap masyarakat di sekitar Jalur Gaza. REUTERS/Ammar Awad

3/5 Protestors gather against Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu near his residence, as the conflict between Israel and Palestinian Islamist group Hamas continues, in Jerusalem, November 4, 2023. REUTERS/Ammar Awad

Sambil mengibarkan bendera Israel berwarna biru dan putih dan meneriakkan “Penjara sekarang!”, ratusan massa menerobos penghalang polisi di sekitar kediaman Netanyahu di Yerusalem. REUTERS/Ammar Awad

4/5 Protestors gather against Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu near his residence, as the conflict between Israel and Palestinian Islamist group Hamas continues, in Jerusalem, November 4, 2023. REUTERS/Ammar Awad

Tekanan meningkat terhadap pemerintah Israel dari dalam negeri.  REUTERS/Ammar Awad

5/5 Protestors gather against Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu near his residence, as the conflict between Israel and Palestinian Islamist group Hamas continues, in Jerusalem, November 4, 2023. REUTERS/Ammar Awad

Pemerintah diminta menyetop perang melalui gencatan senjata dan mengupayakan pembebasan sandera. REUTERS/Ammar Awad