
Sri Mulyani Sebut RI Akan Terus Buka Keran Impor Beras

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, impor makanan terutama beras masih akan terus dilakukan. Terutama untuk bahan pangan yang berperan terhadap kenaikan inflasi di dalam negara.
Di saat bersamaan, lanjut dia, pemerintah akan terus menopang ketahanan di sisi permintaan, dengan menggelontorkan berbagai subsidi dan bantuan sosial (bansos), terutama bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.
Hal itu disampaikan saat Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK IV Tahun 2023, Jumat (3/11/2023).
"Pemerintah akan terus melakukan pengendalian harga melalui berbagai langkah, baik melalui subsidi, intervensi harga, dan melalui pasokan barang yang mendapatkan pressure," katanya.
"Kita akan terus menambah ketersediaan pasokan, terutama untuk beras dari impor dan juga bahan makanan yang memberikan sumbangan pada inflasi," tambah Sri Mulyani.
Pemerintah, lanjutnya, akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) yang akan diperpanjang hingga Desember 2023 yang akan diberikan terutama bagi kelompok masyarakat miskin, sekitar 18,8 juta keluarga.
"Penebalan bansos ini diberikan kepada penerima sembako yaitu 21,3 juta kelompok penerima manfaat sembako, diberikan 10 kg beras per bulan, mulai September, Oktober, November, dan Desember," paparnya.
"Untuk BLT cash diberikan kepada 18,8 juta kelompok penerima selama 2 bulan, November dan Desember," ujarnya.
Di saat bersamaan, lanjut Sri Mulyani, pemerintah melakukan pengendalian harga bahan pangan di luar beras, seperti jagung dan gula. Melalui dana cadangan pangan pemerintah, dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah. Serta Bank Indonesia dalam forum tim pengendalian inflasi daerah.
Inflasi Makanan
Sri Mulyani menjabarkan, inflasi pada bulan Oktober 2023 berada di 2,56% secara tahunan, naik dari posisi September yang ada di level 2,28%.
"Seperti diidentifikasi akibat volatile food dampak El Nino dan juga geopolitik," katanya.
"Untuk inflasi volatile food yang 5,54%, naik dari September sebelumnya di 3,62, maka pemerintah dalam hal ini bekerja untuk meng-address isu dari sisi food-nya terutama dari sisi beras," sebutnya.
Dengan adanya tambahan pasokan beras impor, ujar Sri Mulyani, yang jumlahnya sangat memadai, diharapkan bisa menurunkan inflasi.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Was-was Harga Beras Selangit, Ini Responsnya!
