Media Asing Sorot Pilpres RI, Sebut Ancaman Teror
Jakarta, CNBC Indonesia - Media asing kembali menyoroti pemilihan umum (pemilu) Indonesia yang akan berlangsung pada Februari 2024 mendatang. Kali ini media asing menyoroti ancaman teror yang akan mengganggu pemilihan presiden (pilres) dan legislatif pada 14 Februari.
Ini terkait penangkapan militan yang dicurigai berencana mengganggu pemilu. Media Reuters dan Channel News Asia (CNA) melaporkannya melalui artikel berjudul 'Indonesia arrests militants suspected of plotting to disrupt election' yang diterbitkan Selasa (31/10/2023).
"Unit kontra-terorisme Indonesia telah menangkap 59 tersangka militan termasuk beberapa loyalis Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terinspirasi ISIS yang dicurigai berencana mengganggu pemilu mendatang," demikian menurut media tersebut, mengutip Aswin Siregar, juru bicara gugus tugas kontra-terorisme Densus 88.
Sekitar 19 dari seluruh tersangka yang ditangkap berasal dari jaringan Jemaah Islamiah (JI), yang memiliki hubungan dengan Al Qaeda. Sementara 40 tersangka lain berasal dari JAD, yang telah berjanji setia kepada ISIS.
"Bagi mereka pemilu tidak bermoral dan bertentangan dengan syariat Islam," kata Aswin dalam konferensi pers.
"Mereka berencana menyerang fasilitas kepolisian. Ini berkaitan dengan tujuan utama mereka yaitu membatalkan pemilu," tambahnya.
Menurut Anwar, para tersangka telah ditahan dalam operasi dari 2 Oktober hingga 28 Oktober. Polisi juga menyita sejumlah senjata dan bahan kimia untuk membuat bom.
Anwar juga memperingatkan bahwa protes pro-Palestina dan penggalangan dana sejak perang baru di Timur Tengah (Timteng) dapat memicu kemarahan dan memicu serangan militan. "Ini membangkitkan gairah untuk melakukan aksi teroris," katanya lagi.
Reuters menulis bahwa Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. RI mengalami serangkaian serangan militan beberapa tahun setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat (AS) termasuk pemboman di pulau liburan Bali pada tahun 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang, banyak diantaranya mereka turis Australia.
"Bom Bali diyakini didalangi oleh JI," menurut media tersebut.
"Namun, menurut para analis keamanan, ancaman militan telah berkurang secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar karena keberhasilan operasi pasukan keamanan di Indonesia," tutup laporan tersebut.
(sef/sef)