Internasional

The Fed Minggir Dulu, Kabar Buruk Datang dari Eropa

sef, CNBC Indonesia
01 November 2023 07:40
FILE PHOTO: A sculpture showing the Euro currency sign is seen in front of the European Central Bank (ECB) headquarters in Frankfurt, December 8, 2011. REUTERS/Alex Domanski/File Photo
Foto: Bank Sentral Eropa (REUTERS/Alex Domanski)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar buruk datang dari Eropa. Perekonomian kawasan ini berisiko jatuh ke dalam resesi akhir tahun nanti setelah data resmi keluar Selasa.

Perkiraan awal yang diterbitkan oleh Eurostat, kantor statistik Uni Eropa (UE), menunjukkan bahwa output sedikit menyusut pada kuartal ketiga (Q3) 2023. Produk domestik bruto (PDB) di 20 negara yang menggunakan euro turun 0,1% pada kuartal yang berlangsung Juli hingga September dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya.

Penurunan ini mengikuti kenaikan yang hanya sebesar 0,2% pada kuartal media (Q2) lalu, yang memperlihatkan "garis tipis" antara kontraksi dan pertumbuhan di Zona Eropa. PDB kawasan sendiri stagnan dalam tiga bulan terakhir tahun 2022 dan kuartal pertama (Q1) 2023.

"Gambaran besarnya adalah zona tropa sedang mengalami kesulitan," kata wakil kepala ekonom zona euro di Capital Economics, Jack Allen-Reynolds, menulis dalam sebuah catatan, dikutip dari CNN Business.

"Eropa hanya tumbuh sebesar 0,1% selama setahun terakhir, dan survei bisnis terkini secara konsisten menunjukkan penurunan aktivitas pada awal (kuartal keempat/Q4)," tambahnya.

Perekonomian pun ke depan dipercaya akan "tetap lesu". Ada kemungkinan zona euro mengalami resesi teknis, di mana PDB kontraksi selama dua kuartal berturut-turut.

"Momentum memasuki (kuartal keempat) masih sangat lemah, terbebani oleh kondisi keuangan yang ketat," kata ekonom Oxford Economics, Rory Fennessy.

"Perekonomian zona Eropa bersiap menghadapi periode stagnasi ekonomi," tambahnya lagi menyebut jika terhindar dari resesi, Eropa maschi sulit memasuki fase pemulihan.

Diketahui kemarin, PDB Prancis hanya tumbuh 0,1% pada Q3, dibanding tiga bulan sebelumnya. Sementara itu, produksi di Jerman sedikit menyusut pada kuartal ketiga.

Di negara lain, perekonomian Spanyol terus tumbuh namun lebih lambat dibandingkan kuartal sebelumnya. Sementara Italia mengalami stagnasi.

PDB Irlandia yang bergejolak turun 1,8%, berkontribusi terhadap kontraksi kawasan Eropa. Namun, wilayah ini diyakini masih bisa lolos dari angka PDB negatif.

Inflasi

Di sisi lain, inflasi terus melambat. Inflasi turun di bawah 3% untuk pertama kalinya, dalam lebih dari dua tahun.

Di Oktober inflasi tercatat 2,9%. Sementara September lalu 4,3%.

"Penurunan ini terutama disebabkan oleh fakta bahwa kenaikan kuat harga energi dan pangan pada Oktober 2022 tidak terulang pada tahun ini," kata ekonom senior di Commerzbank Jerman, Christoph Weil.

Meredanya inflasi akan disambut baik oleh Bank Sentral Eropa (ECB), yang telah menaikkan suku bunga selama lebih dari setahun untuk mengendalikan harga yang tinggi. ECB mempertahankan suku bunga tidak berubah pada minggu lalu, mengakhiri kenaikan suku bunga 10 kali berturut-turut, karena inflasi terus turun tajam dan perekonomian melemah.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi: Dunia Mengerikan, 20 Negara Eropa Masuk Jurang Resesi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular