BRI Peduli "Grow & Green" Tanam 2.500 Bibit Pohon di Samosir
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) melalui program BRI Grow & Greenkembali melakukan penanaman sebanyak 2.500 bibit pohon kopi, pinus dan aren di wilayah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Kegiatan ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) "BRI Peduli" yang dilakukan secara konsisten untuk mendukung dan merealisasikan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG).
Sebelumnya, BRI telah sukses menanam 10.000 bibit Mangrove di Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi, penanaman 2.500 bibit durian di Berau, Kalimantan Timur, dan penanaman 500 tanaman Mangrove di Kelurahan Pulau Tidung, Kab. Kepulauan Seribu,
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menjelaskan bahwa BRI secara konsisten terus mendukung pelestarian lingkungan dan mendukung upaya Pemerintah untuk bebas emisi karbon pada tahun 2060. Kegiatan penanaman 2.500 bibit pohon di Kabupaten Samosir merupakan salah satu bentuk upaya nyata BRI dalam mendukung pelestarian alam Danau Toba.
Hendy berharap agar kegiatan penanaman Mangrove yang telah dilakukan di Kabupaten Samosir memberikan manfaat bagi keberlanjutan dan kelestarian alam Danau Toba.
"Kegiatan ini tidak dilakukan hanya sebatas fase awal penanaman semata, tetapi dilanjutkan dengan perawatan demi hasil yang maksimal, kami menitipkan kepada masyarakat setempat untuk dapat menjaga dan melestarikannya," jelas Hendy dalam keterangan resmi, Selasa (31/10/2023).
Dalam kegiatan di Kabupaten Samosir, BRI berkolaborasi dengan Yayasan Bakau Manfaat Universal dalam menyalurkan bantuan 2.500 bibit pohon kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Marsada yang berdomisili di Desa Hariara Pintu, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir. Harapannya KTH Marsada bersama BRI akan merawat tanaman produktif hingga hasil panennya bisa dinikmati Masyarakat.
Program BRI Peduli Grow & Green ini bukan hanya memberikan bantuan bibit pohon, melainkan juga penyusunan desain program, penyediaan bibit, penanaman, pemeliharaan, hingga pendataan kondisi perkembangan tanaman. Program BRI Peduli Grow & Green ini juga mengukur potensi cadangan dan serapan karbon yang akan berjalan selama 3-4 tahun ke depan. Yayasan Bakau Manfaat Universal sendiri merupakan organisasi nirlaba yang berfokus pada pengelolaan lingkungan, sosial, dan kemanusiaan sejak tahun 2017.
Yayasan ini dipercaya karena memiliki kompetensi dalam bidang lingkungan dan memiliki dashboard monitoring pohon serta penyerapan karbon. Dengan begitu, hal ini akan mempermudah pemantauan keberhasilan penanaman yang sedang berlangsung.
Ketua Yayasan Bakau Manfaat Universal, Nasir menjelaskan pendampingannya sebagai mitra penyelenggara BRI Peduli Grow & Green diawali dengan mengidentifikasi lokasi-lokasi potensial. Yayasan mencari kelompok masyarakat yang sudah terverifikasi memiliki lahan yang dikelola secara resmi.
Setelah semuanya sesuai dengan kriteria, programnya akan didesain langsung beserta aktivitas yang dilakukan sesuai kebutuhan daerah. Ketika aktivitas penanaman sudah dimulai, akan ada tim dari yayasan yang bertugas melakukan pendataan. Mulai dari kegiatan awal penanaman, monitoring rutin, hingga analisa potensi penyerapan karbon.
"Jadi selama program yang berlangsung 3 tahun ini, akan dilakukan monitoring dan analisa potensi penyerapan karbon secara rutin. Selain itu juga ada tim yang mendampingi di daerah terpilih sebagai perpanjangan tangan antara kelompok dan yayasan," jelas Nasir.
Sementara itu, Ketua KTH Marsada, Siregar, mengaku sangat bahagia atas bantuan yang diberikan oleh BRI. Bukan hanya berperan dalam penghijauan dan pelestarian hutan di sekitar Danau Toba, tetapi juga menyerap tenaga kerja dan memberdayakan kelompok tani di Desa Hariara Pintu.
"Hasil dari penanaman ini harapannya dalam 3 tahun kopi sudah berhasil, 8 tahun ke depan sudah bisa menghasilkan gula aren, dan pinus berhasil dinikmati di 20-25 tahun yang akan datang," ujarnya.
(dpu/dpu)