Internasional

Rencana Israel di Gaza Bocor, Mau Pindahkan Warga ke Sini

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Selasa, 31/10/2023 14:50 WIB
Foto: Warga Palestina bereaksi di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah, ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 26 Oktober 2023. (REUTERS/MOHAMMED SALEM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah kementerian pemerintah Israel dilaporkan telah menyusun proposal masa perang untuk memindahkan 2,3 juta penduduk Jalur Gaza ke semenanjung Sinai di Mesir.

Dokumen tersebut bertanggal 13 Oktober, enam hari setelah militan Hamas memulai serangan dan dilaporkan membunuh lebih dari 1.400 orang di Israel selatan dan menyandera lebih dari 240 orang. Rencana ini pertama kali diterbitkan oleh sebuah situs berita lokal, Sicha Mekomit.

Dalam laporannya, Kementerian Intelijen, sebuah kementerian junior yang melakukan penelitian tetapi tidak menetapkan kebijakan, menawarkan tiga alternatif "untuk menghasilkan perubahan signifikan dalam realitas sipil di Jalur Gaza sehubungan dengan kejahatan Hamas yang berujung pada perang."


Penulis dokumen tersebut menganggap ini sebagai alternatif yang paling diinginkan demi keamanan Israel.

Dokumen tersebut mengusulkan untuk memindahkan penduduk sipil Gaza ke kota-kota tenda di Sinai utara, kemudian membangun kota-kota permanen dan koridor kemanusiaan yang tidak ditentukan.

Sebuah zona keamanan juga akan dibentuk di wilayah Israel untuk menghalangi masuknya pengungsi Palestina. Laporan tersebut tidak menyebutkan apa yang akan terjadi dengan Gaza setelah populasinya habis.

"Kami menentang pemindahan ke tempat mana pun, dalam bentuk apa pun, dan kami menganggapnya sebagai garis merah yang tidak akan kami izinkan untuk dilintasi," kata Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

"Apa yang terjadi pada tahun 1948 tidak boleh terjadi lagi," katanya, seperti dikutip Associated Press. "Pengungsi massal, sama saja dengan menyatakan perang baru."

Rencana ini sendiri telah menuai kecaman dari Palestina, memperburuk hubungan Israel dengan Mesir, dan disebut-sebut menjadikan Gaza sebagai masalah Mesir.

Di sisi lain, rencana ini juga menghidupkan kembali kenangan rakyat Palestina akan trauma terbesar mereka, yakni pengusiran ratusan ribu orang yang melarikan diri atau terpaksa meninggalkan rumah mereka selama pertempuran seputar pendirian negara Israel pada 1948.

Mesir telah lama khawatir bahwa Israel ingin memaksa pengusiran permanen warga Palestina ke wilayahnya, seperti yang terjadi selama perang kemerdekaan Israel.

Mesir memerintah Gaza antara tahun 1948 dan 1967, ketika Israel merebut wilayah tersebut, bersama dengan Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Mayoritas penduduk Gaza adalah keturunan pengungsi Palestina yang mengungsi dari wilayah yang sekarang menjadi wilayah Israel.

Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sissi, mengatakan masuknya pengungsi secara massal dari Gaza akan menghilangkan perjuangan nasionalis Palestina. Hal ini juga berisiko membawa militan ke Sinai, di mana mereka mungkin melancarkan serangan terhadap Israel.

Hal ini, katanya, akan membahayakan perjanjian perdamaian kedua negara yang dibuat pada tahun 1979. Dia mengusulkan agar Israel menampung warga Palestina di Gurun Negev, yang bertetangga dengan Jalur Gaza, sampai negara tersebut mengakhiri operasi militernya.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Kebut Izin Usaha - Israel Tembaki Warga Gaza Antre Makanan