Bak Lawan Hantu, Israel 'Ketar-Ketir' Masuk Terowongan Hamas

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel mengakui kengeriannya dalam melawan kelompok pejuang Hamas di Gaza, Palestina. Pasalnya, kelompok berhaluan Islam itu berbasis di terowongan-terowongan di bawah tanah Gaza, yang membuatnya sulit terlacak.
Menghancurkan terowongan-terowongan tersebut akan sangat penting jika Tel Aviv berupaya membubarkan Hamas, seperti yang telah mereka janjikan setelah kelompok itu menyerang Israel pada 7 Oktober lalu. Namun pertempuran di bawah tanah dapat menghilangkan beberapa keunggulan teknologi militer Israel.
Mantan tentara Israel yang pernah bertempur dalam perang di Gaza, Ariel Bernstein, menggambarkan pertempuran perkotaan di Gaza Utara sebagai gabungan antara penyergapan, jebakan, tempat persembunyian, dan penembak jitu.
Ia mengingat terowongan tersebut memiliki efek yang membingungkan dan tidak nyata, menciptakan titik buta ketika orang-orang bersenjata Hamas muncul entah dari mana untuk menyerang.
"Rasanya seperti saya sedang melawan hantu. Kamu tidak melihatnya," katanya dikutip Times Of Israel, Senin (30/10/2023).
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada hari Jumat mengatakan dia memperkirakan serangan darat akan sulit dilakukan. Ia memperingatkan bahwa akan memakan waktu lama untuk membongkar jaringan terowongan Hamas yang luas.
Belum jelas berapa sebenarnya panjang terowongan Hamas di Gaza. Yihyah Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, mengklaim pada tahun 2021 bahwa kelompok teror tersebut memiliki terowongan sepanjang 500 km.
"Mereka mulai mengatakan bahwa mereka menghancurkan terowongan Hamas sepanjang 100 km. Saya beritahu Anda bahwa terowongan yang kami miliki di Jalur Gaza melebihi 500 kilometer," kata Sinwar saat itu, menyusul konflik berdarah selama 11 hari dengan Israel.
Selain lanskap yang sulit, Israel juga menghadapi tantangan dalam membentuk operasi militer melawan Hamas. Kelompok bersenjata tersebut diketahui menyandera sekitar 230 warga Israel yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober.
![]() Terowongan Hamas (AP Photo/Tsafrir Abayov, File) |
Salah satu sandera yang dibebaskan pada Senin, Yocheved Lifshitz, membenarkan kecurigaan bahwa para Hamas telah menyandera di terowongan. Lifshitz menggambarkan Hamas yang membawanya ke dalam sistem terowongan yang menurutnya "tampak seperti jaring laba-laba."
"Mengingat perencanaan metodis yang terlibat dalam serangan (di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober), tampaknya Hamas akan menghabiskan banyak waktu untuk merencanakan tahap berikutnya, melakukan persiapan ekstensif di medan perang di Gaza," tulis lembaga riset Soufan Center dalam sebuah pernyataan.
"Penggunaan sandera sebagai perisai manusia akan menambah kerumitan dalam pertarungan," katanya lagi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Update Gaza, Israel Banjiri Terowongan Hamas dengan Air Laut
